Doloksanggul – detikperistiwa.co.id
Lagu pujian “Melayani, Melayani Lebih Sungguh” menggema penuh sukacita di Gereja HKBP Nagurguran, Resort Sibuntuon, Kecamatan Sijamapolang, Kabupaten Humbang Hasundutan, Minggu (2/11/2025).
Lagu ciptaan Stephen Erastus itu dinyanyikan bersama oleh Bupati Humbang Hasundutan Dr. Oloan Paniaran Nababan, SH, MH, Sekda Christison Rudianto Marbun, Ketua TP PKK Ny. Erma Oloan Paniaran Nababan, serta para pimpinan OPD, DWP, PKK, dan jemaat HKBP dalam suasana penuh kebersamaan pada acara Pesta Pembangunan HKBP Nagurguran.
Turut hadir Anggota DPRD Humbang Hasundutan Manambatua Simamora, Kepala Desa Nagurguran Patar Simamora selaku panitia, serta utusan jemaat dari HKBP se-Resort Sibuntuon. Ibadah dipimpin oleh Pdt. Ramses Sianipar, M.Div, yang menyampaikan siraman rohani bertema keteladanan Nehemia dalam membangun tembok Yerusalem.
Dalam sambutannya, Bupati Oloan Nababan menyampaikan rasa syukur karena masih diberi kesehatan dan kesempatan bersekutu bersama jemaat.
“Saya sangat senang bisa beribadah bersama di HKBP Nagurguran. Lagu-lagu koor yang dinyanyikan sungguh menggugah hati, terlebih khotbah tentang Nehemia yang menunjukkan bahwa Tuhan memberkati setiap pekerjaan yang dilakukan dengan setia,” ujarnya.
Bupati juga mengajak seluruh jemaat untuk terus meneladani semangat pelayanan yang tulus di setiap aspek kehidupan.
“Tetaplah berbuat baik di rumah, di lingkungan, dan di manapun kita berada. Terkait pembangunan gereja ini, Tuhan pasti memberikan yang terbaik bagi jemaat yang melayani dengan setia,” pesannya.
Pada kesempatan itu, Ketua TP PKK Ny. Erma Oloan Paniaran Nababan menyerahkan cenderamata berupa bingkai gambar Perjamuan Kudus sebagai kenang-kenangan kepada jemaat HKBP Nagurguran.
Sementara itu, Patar Simamora mewakili panitia dan jemaat menyampaikan apresiasi atas kehadiran Bupati dan rombongan.
“Kami sangat bersyukur atas perhatian dan dukungan Bapak Bupati. Kiranya Tuhan memberkati setiap langkah dalam pelayanan dan pembangunan di Kabupaten Humbang Hasundutan,” ucapnya.
Pesta pembangunan yang digelar secara bergilir itu juga diwarnai dengan tradisi Silua, di mana jemaat membawa makanan, minuman, dan barang-barang lainnya untuk dilelang, guna mendukung kebutuhan pelayanan gereja.
detikperistiwa.co.id
(L.Tamp)




