Taput – detikperistiwa.co.id
Kunjungan kerja (kunker) hari kedua Bupati Tapanuli Utara Dr. Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat, S.Si., M.Si melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Parmonangan dilanjutkan dengan kunjungan ke SD Negeri 177931 Tumus di Desa Manalu Purba (Rabu, 12 November 2025).
Kunjungan ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Bupati dalam memastikan pelaksanaan program pembangunan di sektor pendidikan berjalan sesuai sasaran, sekaligus melakukan temu ramah bersama siswa dan guru.
SDN 177931 Tumus menjadi salah satu sekolah dasar di Tapanuli Utara yang memperoleh program Revitalisasi Sekolah Tahun Anggaran 2025 dengan total anggaran sebesar Rp479 juta. Proyek tersebut saat ini tengah dikerjakan di bawah pengawasan Panitia P2SP dan Konsultan.
Dalam peninjauannya, Bupati JTP Hutabarat berpesan agar pelaksanaan revitalisasi dilakukan secara optimal dan sesuai dengan acuan teknis yang telah ditetapkan.
“Saya minta agar pembangunan ini benar-benar memperhatikan kualitas bahan dan hasil pekerjaan. Fasilitas pendidikan harus dibangun sebaik mungkin agar anak-anak kita dapat belajar dengan nyaman,” ujar Bupati.
Di hadapan para siswa yang berjumlah 27 orang, Bupati tampak berinteraksi langsung dan memberikan semangat agar mereka terus giat belajar. Beliau menanyakan cita-cita masing-masing siswa yang disambut dengan antusias.
“Cita-cita harus menjadi pendorong untuk terus belajar. Guru juga harus menggunakan metode pengajaran yang bervariasi, namun tetap mengutamakan kemampuan dasar membaca dan berhitung sebagai fondasi menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” pesan Bupati.
Sementara itu, Kepala Sekolah Yossrani Manalu menyampaikan apresiasinya atas perhatian dan dukungan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara terhadap peningkatan kualitas pendidikan di daerah terpencil.
”Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Bupati JTP Hutabarat beserta jajaran atas perhatian dan dukungan kepada kami masyarakat Kecamatan Parmonangan khususnya di bidang Pendidikan. Kami sangat merasakan komitmen bapak dalam meningkatkan kualitas pendidikan meskipun kami berada di daerah terpencil,” ucap Yosara.
(A.S)




