Sebanyak 21 Orangtua/Wali murid Meradang, Anaknya tidak diterima Di SMAN Rambipuji, Jember.

Jember – detikperistiwa.co.id

Senin yang cerah tapi diliputi hati dan jiwa yang kelabu, gara gara 21 orang calon siswa siswi di tolak Sekolah Menengah Atas Negeri Rambipuji kabupaten Jember.
Sebanyak lebih kurang 42 orang yang terdiri dari orang tua dan anaknya mengadu kepada Kepala Desa Pecoro, kecamatan Rambipuji, kabupaten Jember. Atas tidak diterima nya anak anak mereka di tolak masuk mendaftar menjadi siswa siswi SMA Negeri Rambipuji. Mereka semua berdomisili dan bertempat tinggal sangat berdekatan dengan lokasi Sekolah Menengah Atas Negeri Rambipuji yaitu di jalan Durian nomor 30 Desa Pecoro kecamatan Rambipuji kabupaten Jember.

Sekian puluh orang tua dan anaknya mengadu kepada Kepala Desa Pecoro Musthofa Shobir di komplek pemerintahan desa Pecoro. Biar tidak anarkis maka kepala desa Pecoro mengumpulkan di Aula Desa Pecoro untuk di arahan dan pemahaman. Setelah di beri wawasan dan arahan mereka bergerak menuju Sekolah Menengah Atas Negeri Rambipuji atau di singkat dengan SMARA. Kepala desa bersama perangkat nya mendampingi para orang tua dan anaknya yang di tolak masuk ke sekolah SMARA ini.

Musthofa Shobir selaku Kepala Desa Pecoro saat ditemui awak media di SMA Negeri Rambipuji Senin pagi,30/6/2025 dengan tetesan air mata dan rasa prihatin melihat anak anak Pecoro ini yang berjumlah 21 orang ditolak masuk SMA Negeri Rambipuji ini. Sekolah ini berada di desa Pecoro kenapa anak rakyat saya tidak bisa sekolah disini.

Lebih jauh Musthofa Shobir menyampaikan tanah yang ditempati gedung SMA Negeri Rambipuji ini di berikan dengan maksud dan tujuan para anak anak di desa Pecoro ini bisa bersekolah di SMA Negeri yang ada di desanya. Kepala Desa Pecoro berharap kepada Gubernur Jawa Timur Ibu Khofifah Indar Parawansa mendengar dan memperhatikan serta bertindak cepat sehingga para anak anak sebanyak 21 orang ini bisa diterima di Sekolah Menengah Atas Negeri Rambipuji.pungkasnya

Indah Nur Laily salah satu orang tua dari anak yang ditolak masuk SMA Negeri Rambipuji menuturkan kepada jurnalis Detik Peristiwa.co.id Senin pagi 30/6/2025 di halaman SMARA, apalah artinya punya sekolah menengah atas yang mentereng gedung nya tidak bisa menerima anaknya masuk menjadi siswanya. Lebih jauh Indah Nur Laily berharap anaknya bisa diterima sekolah di SMA Negeri Rambipuji ini.

Bu Endang, Ibu Triyono, Bu Indahyatul sambil menangis dengan tetesan air mata serta rintihan yang menyayat hati berharap kepada Kepala SMA Negeri Rambipuji, Bupati Jember H. Muhammad Fawait SE.MSc. serta gubernur Jawa Timur ibu Khofifah Indar Parawansa mendengar dan memperhatikan serta bertindak cepat sehingga anak kami bisa diterima masuk menjadi Siswa SMA Negeri Rambipuji kabupaten Jember.tandasnya.

Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri Rambipuji saat para orang tua dan anaknya mengruduk sekolahnya hanya di temui oleh Humas SMARA yang dikenal dengan sebutan pak Afandi. Saat menemui para orang tua yang mengruduk SMARA di ruangan Badan Konseling menyampaikan menerima dan menampung semua keinginan para orang tua ini untuk selanjutnya disampaikan kepada pimpinan nya. (Udin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://detikperistiwa.co.id/wp-content/uploads/2024/03/IMG-20240311-WA0045.jpg