Warga Asemdoyong Pemalang Kena Gangguan Mental Diduga Jadi Korban Penganiayaan Tekong Kapal,


Warga Asemdoyong Pemalang Diduga Jadi Korban Penganiayaan Tekong Kapal, Kini Alami Gangguan Mental

Pemalang, Jawa Tengah – 14 November 2025 Https//detikperistiwa.co.id

Desas-desus terkait dugaan penganiayaan terhadap seorang warga Desa Asemdoyong, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, tengah menghebohkan masyarakat setempat. Korban yang berprofesi sebagai Anak Buah Kapal (ABK) disebut kini mengalami gangguan mental setelah pulang bekerja melaut.

Informasi tersebut memunculkan banyak pertanyaan dari keluarga, rekan kerja, hingga warga sekitar. Dalam penelusuran tim media, diketahui bahwa korban bekerja sebagai ABK dari seorang tekong kapal berinisial RA.

Sejumlah warga menduga korban mengalami tindakan kekerasan saat berada di kapal, sehingga menimbulkan kondisi gangguan mental serta rasa sakit di beberapa bagian tubuh. Dugaan ini kini menjadi perhatian publik dan aparat setempat.

Korban diketahui bernama Krisdiyanto, pria berusia 19 tahun. Ia saat ini menjalani pemeriksaan medis atau visum di RSUD Dr. M. Ashari Pemalang, didampingi tokoh masyarakat Desa Asemdoyong, Budi Santoso.

Budi menjelaskan bahwa dirinya mendapatkan laporan dari warga tentang kondisi korban sepulang melaut.

“Saya mendapat informasi dari warga bahwa ada ABK yang pulang dalam kondisi sakit. Diduga mengalami penganiayaan oleh kapten kapal pancing,” ujar Budi saat ditemui di IGD RSUD Pemalang, Jumat (14/11/2025).

Menurut Budi, korban ditemukan warga sedang beristirahat di sebuah masjid di Desa Asemdoyong. Ketika ditanya mengenai kondisinya, korban mengaku merasakan nyeri di beberapa bagian tubuh dan kesulitan berjalan pada kaki kanannya.

“Korban kondisinya, maaf, agak mengalami gangguan mental. Setelah mendengar pengakuannya, kami langsung membawanya ke RSUD untuk mendapat penanganan dan visum,” jelas Budi.

Ia menambahkan bahwa pihak keluarga dan warga sangat prihatin terhadap keadaan korban. Warga berharap kasus ini dapat segera ditangani aparat penegak hukum.

“Atas dasar kemanusiaan, kami siap membantu memperjuangkan hak korban agar mendapatkan keadilan. Kami mendesak aparat berwenang menindaklanjuti dugaan penganiayaan ini,” tegasnya.

Budi juga menyampaikan bahwa sesuai arahan Kapolsek Taman, pihaknya akan membuat laporan resmi ke SATPOLAIR Polres Pemalang setelah proses visum selesai.

Hingga berita ini diturunkan, kronologi lengkap peristiwa masih ditelusuri lebih lanjut. Berdasarkan keterangan sementara, insiden terjadi saat korban bekerja di sebuah kapal yang beroperasi di wilayah Jawa Timur atau Surabaya. Pemicu dugaan penganiayaan belum dapat dipastikan. Upaya konfirmasi kepada tekong kapal berinisial RA masih belum membuahkan hasil.

Penulis: Bahtiar dan Mujihartono

Sumber: Krisdiyanto (korban) dan Budi Santoso (tokoh masyarakat Desa Asemdoyong)