
Pembangunan Sementara Alun-alun Pemalang Dikebut Jelang 17 Agustus 2025
Latar Belakang: Setelah insiden pohon tumbang saat Idulfitri 2025, Pemkab Pemalang menebang seluruh pohon tua di kawasan Alun-alun dan merencanakan penataan ulang kawasan tersebut.
Tujuan Utama:
- Menyiapkan lokasi Alun-alun sebagai tempat Upacara Kemerdekaan RI pada Agustus 2025.
- Tahapan ini bersifat sementara, sebagai bagian awal dari rencana pembangunan besar yang akan dilaksanakan pada 2026.
🔧 Tahapan Pembangunan
Menurut keterangan:
- Plt Kepala Disperkim, Prasetyo: Proyek ini dikebut atas instruksi Bupati Pemalang Anom Widiyantoro.
- Kabid Kawasan Permukiman, Ratih Hidayati, menjelaskan proyek terbagi dua tahap:
1. Tahap Swakelola Awal – Anggaran: Rp 25 juta
Dilaksanakan pertengahan Juni 2025 untuk mendukung persiapan upacara:
- Pengecoran area tiang bendera yang rusak.
- Penanaman pohon hias: Tabebuya dan Bougenville.
- Pencabutan akar/bonggol pohon tua yang telah ditebang.
2. Tahap Lanjutan – Setelah Perubahan APBD 2025
- Rencana anggaran: sekitar Rp 200 juta.
- Untuk pengembangan lebih luas, menyusul program pembangunan masif di tahun 2026.
📌 Catatan Penting:
- Pembangunan tahap awal bersifat sementara, berfokus pada estetika dan keamanan lokasi upacara.
- Penataan ini juga menjadi proyek strategis Pemkab dalam revitalisasi pusat kota Pemalang.
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Pemalang mengebut pembangunan sementara Alun-alun Pemalang. Hal tersebut dilakukan sebagai persiapan pemerintah daerah jelang pelaksanaan upacara kemerdekaan pada Agustus 2025 nanti.
Plt Kepala Disperkim Kabupaten Pemalang Prasetyo menjelaskan, sejak pertengahan Juni 2025 ini pihaknya sedang mengebut pelaksanaan pembangunan. Di mana setelah kejadian pohon tumbang pada Idulfitri lalu, seluruh pohon tua di kawasan alun-alun ditebang olah pemkab dan direncanakan penataan ulang.
“Benar itu kita kebut, atas intruksi Bupati Pemalang (Anom Widiyantoro). Kalau sekarang itu pembangunan sementara untuk menunjang pembangunan yang lebih luas pada 2026 mendatang,” jelasnya.
Sementara itu, Kabid Kawasan Pemukiman Disperkim Pemalang, Ratih Hidayati menyebut, pelaksanaan pembangunan sementara dilaksanakan pada dua tahapan. Yaitu swakelola dan penganggaran setelah perubahan tahun ini.
“Tahapan swakelola awal ini dilakukan untuk mengebut pelaksanaan Upacara Kemerdekaan pada Agustus mendatang,” ujarnya.
Untuk penganggaran swakelola ini total yang digunakan sebesar Rp 25 juta, dengan titik pembangunan yaitu pengecoran area tengah pada tiang bendera yang mengalami pecah lantai dan penanaman pohon Tabebuya dan Bougenvillia. Selain itu, pencabutan bonggol atau akar pohon yang sebelumnya di tebang juga menjadi bagian dalam penanganan pembangunan alun-alun.
“Pembangunan tahap ini kita fokus untuk menyiapkan jelang upacara kemerdekaan, secara swakelola nilai pembangunan hanya Rp 25 juta. Selanjutnya setelah perubahan APBD 2025 baru dianggarkan sekitar Rp 200 juta dan 2026 mendatang pembangunan lebih masif lagi,” terangnya.
Sumber: Pemkab Pemalang