Kapolres Karangasem Kunjungi Museum Lontar, Pelajari Tradisi Pembuatan Kertas Lontar

KARANGASEM | detikperistiwa.co.id

Kapolres Karangasem AKBP Joseph Edward Purba, S.H., S.I.K., M.H., melakukan kunjungan dan silaturahmi ke Museum Lontar Kabupaten Karangasem pada Senin, (7/7/2025) pukul 13.25 Wita. Kunjungan ini diterima langsung oleh Bendesa Desa Adat Penaban I Nengah Suarya, S.E.

Museum Lontar yang berlokasi di Kabupaten Karangasem menjadi saksi bisu pelestarian budaya tradisional Bali, khususnya dalam pembuatan kertas Lontar yang telah diwariskan secara turun-temurun.

 

Dalam kunjungannya, Kapolres mendapat penjelasan detail dari pengurus Museum Lontar mengenai proses pembuatan kertas rontal yang memerlukan waktu dan ketelitian tinggi. Proses pembuatan yang penuh filosofi ini terdiri dari beberapa tahapan:

Proses dimulai dengan pemilihan daun ental yang berukuran dengan kemiringan 45 derajat. Daun tersebut kemudian dipotong, dibersihkan lidinya, dan direndam selama kurang lebih 3 minggu untuk melunakkan serat.

 

Setelah proses perendaman, daun direbus selama 8 jam menggunakan rempah-rempah alami sebagai pengawet. Proses perebusan ini bertujuan untuk memberikan daya tahan yang optimal pada kertas rontal. Setelah direbus, daun dijemur selama 1 hari hingga benar-benar kering, kemudian dijepit (melablab) selama 6 bulan.

 

Setelah proses panjang tersebut, lontar dilubangi 3 lubang yang tidak seimbang (mirit), kemudian dijepit kembali dan diwarnai sisi-sisinya dengan warna merah. Proses terakhir adalah penggarisan daun lontar (nyepat) menggunakan benang sipat dengan tinta yang dibuat dari twrong dan sisa jelaga lampu minyak.

 

Kunjungan ini juga dimeriahkan dengan acara ramah tamah dan makan bersama yang bertujuan untuk mempererat silaturahmi antara Polres Karangasem dengan pengelola Museum Lontar. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kerja sama antara institusi kepolisian dengan pelestari budaya lokal.

 

Sebagai puncak acara, dilakukan kegiatan Nyurat Lontar (menulis di atas lontar) nama Kapolres dan Wakapolres Karangasem. Lontar yang telah ditulisi nama kedua pimpinan Polres ini kemudian disimpan secara permanen di Museum Lontar Kabupaten Karangasem sebagai kenang-kenangan bersejarah.

 

Kunjungan Kapolres ke Museum Lontar ini menunjukkan perhatian serius institusi kepolisian terhadap pelestarian budaya tradisional Bali. Museum Lontar sebagai pusat pelestarian naskah-naskah kuno dan tradisi menulis lontar mendapat apresiasi tinggi dari pihak kepolisian.

 

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memperkuat sinergi antara penegak hukum dan pelestari budaya dalam menjaga warisan leluhur yang tak ternilai harganya.

 

 

 

Sby

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://detikperistiwa.co.id/wp-content/uploads/2024/03/IMG-20240311-WA0045.jpg