WASPADA MODUS PENIPUAN iPHONE MURAH BERKEDOK COD DI PEKALONGAN Semakin Marak

WASPADA MODUS PENIPUAN iPHONE MURAH BERKEDOK COD DI PEKALONGAN

Seorang warga Pekalongan nyaris menjadi korban penipuan saat mencoba membeli iPhone murah melalui marketplace. Modus pelaku: menawarkan harga miring dan sistem Cash on Delivery (COD), namun kemudian mengelabui calon korban dengan permintaan transfer dana untuk “biaya asuransi pengiriman”.

Kronologi Kejadian:

  • Penawaran Menggiurkan: Korban tertarik dengan iklan iPhone harga miring dari penjual yang mengaku dari luar kota.
  • Iming-iming COD: Penjual menyebut sistem pembayaran COD agar lebih meyakinkan.
  • Permintaan Transfer Mencurigakan: Korban dihubungi oleh seseorang yang mengaku sebagai pihak ekspedisi, dan diminta mentransfer Rp1 juta untuk asuransi agar paket bisa dikirim.
  • Korban Selamat: Beruntung, korban curiga dan membatalkan transaksi.

Modus Ini Semakin Marak

Pelaku sering memanfaatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem COD. Namun, dalam kasus seperti ini, COD hanya dijadikan umpan. Setelah korban percaya, pelaku mulai mengarahkan ke transaksi di luar sistem resmi marketplace.

Imbauan Kepada Masyarakat:

  • Jangan mudah tergiur harga barang yang terlalu murah.
  • Waspadai permintaan transfer dana dengan alasan di luar prosedur resmi.
  • Pastikan komunikasi dan transaksi hanya dilakukan melalui sistem resmi platform marketplace.
  • Jika ragu, segera konsultasikan ke pihak marketplace atau laporkan ke pihak berwajib.

Penutup:

Kasus ini menjadi pengingat penting bahwa kewaspadaan adalah perlindungan utama dalam bertransaksi online. Tetap hati-hati, verifikasi informasi, dan jangan mudah percaya pada iming-iming yang tidak masuk akal.

Lanjut.

Seorang warga Pekalongan nyaris menjadi korban penipuan saat hendak membeli iPhone murah melalui marketplace. Pelaku menawarkan harga miring dan sistem pembayaran COD, namun belakangan korban justru diminta mentransfer uang dengan dalih biaya asuransi barang.

Awalnya, korban menemukan penawaran iPhone dengan harga di bawah pasaran. Penjual mengaku dari luar kota dan bersedia mengirimkan barang terlebih dahulu tanpa pembayaran di muka, dengan sistem COD.

Namun setelah itu, korban mendapat telepon dari seseorang yang mengaku sebagai pihak ekspedisi. Dalam percakapan tersebut, korban diminta mentransfer uang sekitar Rp1 juta untuk biaya pembuatan asuransi sebelum paket dikirim. Beruntung, korban curiga dan tidak langsung menuruti permintaan tersebut.

Modus penipuan seperti ini semakin marak terjadi. Masyarakat diimbau untuk tidak mudah tergiur harga murah dan selalu waspada terhadap permintaan transfer di luar sistem resmi marketplace.

Penulis: Agung

Sumber: Pekalongan Info

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://detikperistiwa.co.id/wp-content/uploads/2024/03/IMG-20240311-WA0045.jpg