Makassar,Sulawesi Selatan-detikperistiwa.co.id
Operasi Patuh Pallawa 2025 yang digelar selama 14 hari, mulai 14 hingga 27 Juli, berhasil menekan angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di wilayah hukum Polda Sulsel.
Data Ditlantas Polda Sulsel mencatat, jumlah kecelakaan pada Operasi Patuh 2025 turun signifikan sebesar 26,77% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada 2024, tercatat 325 kasus lakalantas selama operasi, sedangkan tahun ini hanya 238 kasus. Penurunan ini dinilai menjadi indikator keberhasilan pelaksanaan operasi yang mengedepankan langkah preemtif dan preventif, serta diimbangi dengan tindakan penegakan hukum di lapangan.
Dirlantas Polda Sulsel, Kombes Pol Karsiman, SIK, dalam keterangannya, Senin,(28/07/2025), menjelaskan bahwa seluruh kegiatan dalam operasi ini dilakukan dengan pendekatan terukur dan melibatkan berbagai pihak.
“Sasaran dan target yang ditetapkan dalam Operasi Patuh Pallawa 2025 dapat kita kelola dengan baik, sehingga hasilnya positif dan sukses,” ujar Karsiman.
Adapun rincian korban meninggal dunia pada 2024 tercatat sebanyak 36 orang, sedangkan tahun ini turun menjadi 15 orang atau menurun sebesar 58,33%. Untuk korban luka berat, terjadi penurunan dari 9 orang pada 2024 menjadi 5 orang pada 2025, atau turun 44,44%. Sedangkan korban luka ringan juga mengalami penurunan 16,92%, dari 396 orang menjadi 329 orang.
“Capaian ini tidak terlepas dari petunjuk, arahan, dan penekanan Kapolda Sulsel kepada seluruh jajaran,” imbuh Karsiman.
Untuk Kota Makassar kata Karsiman, masih menjadi daerah dengan kasus kecelakaan tertinggi pada Operasi Patuh 2025, dengan 50 kasus. Posisi kedua ditempati Kabupaten Maros dengan 41 kasus, disusul daerah lainnya di Sulawesi Selatan.
Selain penurunan angka kecelakaan, data pelanggaran lalu lintas juga menunjukkan variasi tren.
Penindakan dengan sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) Statis tercatat naik 10%, dari 3.429 pelanggar pada 2024 menjadi 3.782 pelanggar pada 2025.
Sementara itu, penindakan melalui ETLE Mobile justru turun tajam sebesar 66%, dari 6.716 pelanggar pada 2024 menjadi 2.266 pada 2025. Sebaliknya, tilang manual mengalami lonjakan signifikan sebesar 328%, dari 1.091 pelanggar pada 2024 menjadi 4.671 pelanggar pada 2025.
Adapun pelanggaran yang hanya diberi sanksi teguran mengalami penurunan 5%, dari 7.990 pelanggar pada 2024 menjadi 7.601 pelanggar pada 2025.
Menurut Karsiman, keberhasilan Operasi Patuh Pallawa 2025 merupakan hasil sinergitas antara personel Polda Sulsel yang terdiri dari Satgas Preemtif, Satgas Preventif, Satgas Represif, dan Satgas Banops, serta dukungan penuh dari stakeholder terkait serta partisipasi masyarakat juga berperan besar dalam keberhasilan operasi ini.
“Peningkatan kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas membuktikan adanya rasa tanggung jawab bersama dalam menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di Sulawesi Selatan,” kata Karsiman.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa Operasi Patuh Pallawa 2025 bukan hanya sebatas penindakan, tetapi juga merupakan upaya edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan budaya tertib lalu lintas. Melalui berbagai sosialisasi, himbauan, dan kegiatan di lapangan, masyarakat diajak untuk lebih memahami pentingnya keselamatan di jalan raya.
“Dengan terciptanya kesadaran ini, diharapkan angka kecelakaan terus menurun, dan perilaku berlalu lintas masyarakat semakin baik,” pungkas Dirlantas Polda Sulsel, Kombes Pol Karsiman,S.I.K
(Niar Ch)