Salah Satu Proyek Puskesmas Singa Mulo Kembali Disorot, Diduga Tak Sesuai Spek

Caption : foto yang di duga tidak sesuai spek

Bener Meriah – detikperistiwa.co.id

Salah satu proyek pembangunan di Puskesmas Singa Mulo, Kecamatan Pintu Rime Gayo, kembali menuai sorotan. Kali ini dugaan mengarah pada penggunaan material pondasi yang disebut-sebut tidak sesuai spesifikasi teknis.

Pantauan di lapangan menunjukkan pondasi bangunan dikerjakan menggunakan batu gunung, bukan batu sungai sebagaimana mestinya. Kondisi ini menimbulkan keraguan mengenai kualitas dan ketahanan konstruksi yang menelan anggaran ratusan juta rupiah tersebut.

Seorang pasien yang melintas di sekitar lokasi proyek ikut menanggapi kondisi tersebut. “Kalau benar pondasinya pakai batu gunung, tentu kita khawatir, karena ini bangunan kesehatan. Mestinya kualitasnya dijaga, jangan asal jadi,” ucapnya dengan nada kecewa.

Untuk mengonfirmasi hal ini, awak media detikperistiwa.co.id menghubungi langsung pelaksana proyek bernama Imun. Pertanyaan yang dilontarkan: “Assalamualaikum BG, ijin konfirmasi kembali. Untuk pondasi bangunan yang Abang kerjakan diduga memakai batu gunung, apakah memang seperti itu?”

Namun hingga berita ini diturunkan, konfirmasi tersebut tidak mendapat jawaban. Bungkamnya pelaksana semakin memperkuat dugaan bahwa pelaksanaan proyek tersebut tidak sepenuhnya transparan dan berpotensi menyimpang dari bestek.

Sesuai ketentuan teknis konstruksi yang mengacu pada standar SNI dan Permen PUPR, material pondasi harus menggunakan batu kali atau batu sungai dengan kepadatan dan kekuatan yang memadai. Penggunaan batu gunung dikhawatirkan dapat mengurangi daya tahan bangunan, bahkan berpotensi membahayakan keselamatan pengguna fasilitas kesehatan di kemudian hari.

Selain itu, proyek pemerintah wajib dilaksanakan secara profesional sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Jika ditemukan adanya praktik penyimpangan teknis, maka pihak terkait berpotensi melanggar hukum dan dapat dikenakan sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Masyarakat berharap instansi terkait, terutama Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah, segera turun tangan melakukan pengawasan lebih ketat, agar proyek yang sedang berlangsung benar-benar sesuai standar demi kepentingan publik.(#)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *