Sosok Bupati Pemalang Pada zaman Abad Ke 19 Sebelum Belanda Menduduki Wilayah pulau Jawa

Kisah R.A. Soemonegoro

Pada pertengahan abad ke-19, tepatnya setelah wilayah-wilayah di Jawa mulai diatur secara lebih rapi oleh pemerintah kolonial Belanda, Kabupaten Pemalang ditetapkan sebagai sebuah daerah administratif resmi. Dalam struktur pemerintahan baru inilah, Raden Adipati Soemonegoro diangkat sebagai Bupati Pemalang pertama.

🏛 Latar Belakang

R.A. Soemonegoro berasal dari kalangan bangsawan Jawa yang masih memiliki ikatan dengan keluarga keraton.

Beliau dikenal sebagai sosok yang bijaksana, memahami tata pemerintahan tradisional, tetapi juga mampu menyesuaikan diri dengan aturan kolonial.

⚖ Masa Pemerintahan

Menjabat hingga tahun 1862, beliau menjadi pemimpin yang menjembatani antara kepentingan rakyat Pemalang dengan aturan pemerintah kolonial.

Pada masa itu, Belanda sedang giat menjalankan tanam paksa (cultuurstelsel). Pemalang termasuk wilayah yang menjadi bagian dari kebijakan ini, terutama untuk tanaman tebu dan kopi.

R.A. Soemonegoro dikenal berusaha melindungi rakyatnya dari tekanan berlebihan, meskipun ruang geraknya terbatas karena aturan kolonial yang ketat.

🌾 Kehidupan Sosial dan Rakyat

Beliau mendorong rakyat untuk tetap menjaga adat dan tradisi lokal di tengah masuknya budaya asing.

Sistem pemerintahan desa (kepala desa/lurah) mulai lebih teratur di bawah pengawasannya.

Ada catatan lisan masyarakat bahwa beliau sering berkeliling daerah untuk memastikan hasil panen dan kondisi rakyat, bukan hanya berdiam di pendopo kabupaten.

🕊 Akhir Jabatan

Pada tahun 1862, masa jabatannya berakhir. Ada versi yang menyebutkan beliau wafat di akhir masa tugasnya, ada pula yang menyebutkan beliau digantikan karena aturan rotasi jabatan dari Belanda.

Setelahnya, jabatan Bupati Pemalang diteruskan oleh penerus lain yang masih dari kalangan priyayi Jawa.

🌟 Warisan

R.A. Soemonegoro dikenang sebagai bupati pertama Pemalang yang membuka lembaran awal sejarah kabupaten secara resmi.

Nama beliau masih tercatat dalam daftar resmi bupati-bupati Pemalang hingga kini.

Meski tidak banyak arsip tertulis tentang kehidupannya secara detail, di kalangan sejarah lokal Pemalang beliau dihormati sebagai sosok pemimpin pembuka jalan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://detikperistiwa.co.id/wp-content/uploads/2024/03/IMG-20240311-WA0045.jpg