SD Inpres Malengkeri Bertingkat 1 Kota Makassar Sudah Nikmati MBG Sejak Agustus 2025, Kepsek: Anak-anak Sangat Terbantu

Makassar–detikperistiwa.co.id, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah mulai dirasakan manfaatnya oleh siswa SD Inpres Malengkeri Bertingkat 1 Kota Makassar.

Sejak awal Agustus 2025, ratusan anak di sekolah tersebut secara rutin menerima menu gizi seimbang.

Kepala sekolah SD Inpres Malengkeri Bertingkat 1, Hj. Rosnaeni, S.Pd., M.Pd., saat di temui Selasa, (16/09/2025), menyampaikan apresiasinya atas program tersebut.

Menurutnya, MBG tidak hanya meringankan beban orang tua, tetapi juga mendukung tumbuh kembang anak di usia sekolah.

“Alhamdulillah, kami bersyukur dengan adanya MBG. Anak-anak bisa mendapat asupan bergizi secara teratur, dan ini sangat membantu orang tua yang mungkin terbatas secara ekonomi,” ujarnya.

Ia menekankan, program MBG harus menyentuh semua siswa agar tidak menimbulkan kesenjangan.

“Kalau MBG hanya untuk kelompok tertentu, anak-anak bisa merasa berbeda dengan temannya. Idealnya program ini menyeluruh dan merata,” tegasnya.

Dari sisi menu, Rosnaeni menilai sudah cukup bervariasi.

“Dalam sepekan, siswa mendapat tiga kali menu nasi, dua kali pengganti nasi (roti, kentang, dll) ditambah susu kotak, buah-buahan (melon, salak, pisang, semangka, buah naga, lengkeng, jeruk), biskuit, hingga kacang koro dan kacang bogor. Variasi ini baik untuk membiasakan anak dengan pola makan sehat,” katanya.

Meski begitu, ia mengingatkan soal kedisiplinan waktu makan.

“MBG didistribusikan 2 kali sehari, untuk siswa masuk pagi pada jam 08.00 Wita dan siswa masuk siang pada jam 11.00 Wita. MBG ini diadakan 5 hari sepekan, yaitu Senin–Jumat,” ujarnya.

Jumlah siswa SD Inpres Malengkeri Bertingkat 1 yang mencapai 328 orang membuat distribusi MBG perlu manajemen rapi.

“Kalau dapurnya terbatas, distribusi bisa tersendat. Karena itu perlu sistem yang baik dan tenaga yang terlatih,” katanya.

Di sisi lain, keberadaan MBG ini memengaruhi aktivitas kantin sekolah.
Rosnaeni mengakui, pendapatan kantin menurun, namun menurutnya kesehatan anak jauh lebih utama.

“Kantin tetap bisa berjalan dengan mengolah sarapan ringan atau kebutuhan lain. Tapi kebutuhan gizi anak-anak jauh lebih penting,” tambahnya.

Selain MBG, ia berharap pemerintah memperhatikan program beasiswa prestasi.

“Banyak anak yang masih membutuhkan bantuan biaya sekolah. Saya berharap bantuan yang diberikan menyentuh anak-anak yang benar-benar membutuhkan,” tuturnya.

Rosnaeni menegaskan, program MBG harus dijaga konsistensinya dan menjangkau semua lapisan.

“Anak-anak kita adalah generasi penerus bangsa. Jangan ada yang terlewat, baik di kota, di pulau kecil, maupun di daerah pinggiran. Kalau gizinya terpenuhi sejak dini, insya Allah mereka tumbuh sehat, cerdas, dan siap menghadapi masa depan,” tutupnya.

Niar Ch

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *