Tangerang – detikperistiwa.co.id
Masih ingat dengan film Pulau Hantu yang pertama kali rilis pada 2007. Film garapan Jose Purnomo itu menunjukkan sosok hantu dengan wajah rusak, mulut mangap, dan menyeramkan.
Kisah legendaris Pulau Hantu kembali muncul pada 2008 dan film ketiganya pada 2012. Setelah 12 tahun berlalu, Pulau Hantu kembali meneror dan bakal dirilis pada 10 Oktober 2024.
Remake film Pulau Hantu kali ini digarap oleh sutradara Ferry Pei Irawan dan penulis Erwanto Alphadullah. Ferry Pei Irawan ceritain, bedanya hantu mangap versinya beda tidak seperti dulu.
“Sangat berbeda hantu mangap yang versi kini dan sebelumnya. Yang versi sekarang, hantu mangap punya backstory yang jelas. Secara story Pulau Hantu versi kini ceritanya memberi muatan kontemplatif. Bukan sekadar film horor yang menakut-nakuti,” kata Ferry Pai Irawan dalam keterangannya, Senin (30/9/2024).
Ferry Pei Irawan memilih aktris Amanda Green untuk menghidupkan lagi hantu mangap yang ikonik itu. Amanda Green mengaku tertantang memerankan karakter bernama Mala dalam debut filmya.
“Aku melihat Amanda Green punya appearance dan karakter yang unik, selain karena tubuhnya yang tinggi. Meskipun dia belum punya pengalaman akting, aku yakin mampu melatihnya dan alhamdulillah Pak Amrit pun setuju untuk memilih Amanda Green menjadi karakter penting dalam Pulau Hantu,” jelas Ferry Pei.
“Tantangan aku untuk memainkan karakter Mala tentunya karena ini adalah film pertama sedangkan karakter Mala berbobot dengan berbagai jenis emosi dan kesedihannya. Walaupun Mala adalah hantu, tetapi juga tetap harus dimanusiakan karena Mala sendiri penuh cerita dan bisa dibilang pembawa ceritanya itu sendiri,” cerita Amanda Green.
Ferry Pei Irawan mengatakan Mala meski sebagai hantu bukanlah villain. Dalam film yang digarap oleh MVP Pictures ini Mala cuma mau menuntut hak yang seharusnya jadi milik dia.
Sebenarnya ia hanya ingin sesuatu yang menjadi hak dia, tetapi kita sebagai manusia pun gak bisa memilih kita terlahir dari mana dan dengan siapa. Jadi menurut aku kalau Mala dikatakan sebagai villain itu relatif dan tergantung sudut pandang,” lanjut Ferry Oei.
Sabtu (28/9/2024) para pemeran film Pulau Hantu ada di TikTok Creator House, Kota Tua, Jakarta. Dalam acara tersebut hadir juga produser Amrit Punjabi dan penulis Erwanto Alphadullah.
Kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan interaksi antara pembuat film dan penonton, tetapi juga memberikan kesempatan bagi sineas Indonesia untuk memanfaatkan platform digital guna memperluas jangkauan audiens. MVP PIctures berharap dengan adanya TikTok, bisa menciptakan pengalaman sinematik yang lebih menarik dan menyenangkan, serta mendorong generasi muda untuk lebih antusias mendukung karya film lokal.
( Shen)