Redelong – detikperistiwa.co.id
Sebelumnya pada tanggal 22 Juli 2024, penulis pernah menuliskan sebuah artikel dengan judul “Harapan Pada Baong Sang Pj Bupati Bener Meriah”. Dalam artikel tersebut penulis sempat mengadopsi sebuah tulisan pada salah satu media online lokal terbitan dataran tinggi gayo dengan judul “(Surat Terbuka) Rekomendasi kepada Pj Bener meriah”.
Didalam artikel tersebut, penulis lebih banyak berharap kepada Pj Bupati Bener Meriah di masa transisi ini untuk lebih fokus kepada penerapan Merit System. Dan masyarakat berharap banyak bahwa pada masa transisi ini Pj Bupati lebih mengedepankan untuk menjaga stabilitas kerukunan dan kenyamanan dilingkungan Pemerintahan Bener Meriah dan masyarakatnya.
Tetapi harapan tersebut sepertinya hanya sebuah asa, dimana lingkungan Pemerintahan Bener Meriah yang sebelumnya tentram tiba-tiba seperti ada “Api didalam Sekam”. Hal tersebut terjadi saat petikan surat penunjukan Plh Sekretaris Daerah kabupaten Bener Meriah tersebar ke publik.
Ada yang aneh pada surat penunjukan tersebut, dimana Pj Sekretaris Daerah sampai tanggal 26 Juli 2024, masih menjalankan tugas sebagaimana mestinya sebagai Sekretaris Daerah di kabupaten Bener Meriah. Sementara surat penunjukan Plh Sekretaris Daerah kabupaten Bener Meriah di tanda tangani oleh Pj Bupati Bener Meriah dua hari setelah dirinya di lantik sebagai Pj Bupati Bener Meriah tanggal 16 Juli 2024.
Bahkan informasi berkembang, keputusan penunjukan Plh Sekretaris Daerah di kabupaten Bener Meriah adanya sebuah interpensi dari kalangan tertentu, buah dari sebuah kesepakatan yang tidak tercapai sehingga harus adanya cerita tak sedap di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bener Meriah.
Kita tidak mau berandai-andai, awalnya masyarakat berharap banyak saat Baong di tunjuk menjadi Pj Bupati Bener Meriah, akan ada sebuah harapan. Bahkan beberapa media online memuat artikel terhadap sebuah harapan baik tersebut kepada sang Pj Bupati yang baru.
Keputusan penunjukan Plh tertanggal 16 Juli 2024 dan terpublikasi pada tanggal 28 Juli 2024 membuyarkan semua harapan tersebut dan di khawatirkan akan membentuk sebuah imej adanya konco-koncoan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bener Meriah.
Dan kalau boleh saya mendefiniskan apa itu Pelaksana Harian atau yang disingkat Plh adalah PNS yang ditunjuk/diperintahkan untuk sementara melaksanakan tugas dan jabatan pimpinan tinggi, jabatan adminstrator atau jabatan pengawas karena pejabatnya berhalangan sementara.
Bila kita mengacu kepada definisi tersebut ada di duga terjadi sebuah mal administrasi yang dilakukan oleh Pj Bupati Bener Meriah. Kalau memang gentelmen lantik saja Pejabat Sekretaris Daerah yang baru, jangan seperti permainan film telenovela, yang membawa menonton untuk terhanyut dalam emosi.
Masyarakat Bener Meriah tidak terlalu bergantung banyak pada sang Pj Bupati, kalau tidak mampu membawa kearah yag lebih baik setidaknya menjalankan saja apa yang sudah berjalan dengan baik saat Haili Yoga menjabat Pj Bupati Bener Meriah.
Tindakan aksi penunjukan Plh ini menginggatkan saya saat beberapa media online lokal membuat berita pelantikan Pj Bupati Bener Meriah, salah seorang rekan media mengeluarkan kata-kata bahwa bila Pj berasal dari luar Bener Meriah di khawatirkan akan terjadi sesuatu yang nantinya dapat menghilangkan keharmonisan dilingkungan Pemerintahan Kabupaten Bener Meriah.
Masyarakat Kabupaten Bener Meriah merasa saat ini, Pj Sekretaris Daerah yang digantikan mampu menjaga ritme irama pemerintahan dengan baik walaupun awalnya sempat diragukan karena faktor usia dan pengalaman ternyata hal tersebut ditepis dengan kerja baik beliau.
Beberapa kalangan aktivis dan elemen masyarakat mengkhawatirkan akan ada aksi bila Pj Bupati Bener Meriah tidak mengambil sikap cepat dan tegas atas penunjukan yang dianggap ada sesuatu. Hal yang paling dikecewakan oleh elemen masyarakat Bener Meriah mengapa surat penunjukan itu, di publikasikan setelah 10 hari surat tersebut di tanda tangani ? ada apa?
(bersambung)
Penulis : Chaidir Toweren, SE
Ketua Relawan Prabowo Gibran Bener Meriah
