BKKBN Sosialisasikan Bahaya Tiga Penyimpangan Sosial kepada Pelajar SMA Negeri 1 Bukit

Bener Meriah – detikperistiwa.co.id

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar kegiatan sosialisasi di SMA Negeri 1 Bukit pada Senin (20/10/2025). Sosialisasi yang dilaksanakan dalam rangkaian upacara bendera rutin tersebut bertujuan memberikan edukasi kepada para pelajar tentang tiga bentuk penyimpangan sosial yang marak di kalangan remaja, yakni pernikahan dini, penyalahgunaan narkoba, dan pergaulan bebas.

Perwakilan BKKBN, Edi Jaswin, S.Pd., menjadi pembicara utama dalam kegiatan tersebut. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan secara rinci mengenai pengertian, dampak sosial dan hukum, serta langkah-langkah pencegahan dari ketiga fenomena penyimpangan sosial itu. Edi juga menegaskan bahwa pernikahan dini berpotensi menghilangkan hak-hak anak, termasuk hak memperoleh pendidikan dan tumbuh kembang yang layak.

“Jadilah generasi emas di tahun 2045, bukan generasi cemas. Anak gaul yang sebenarnya adalah anak yang bebas dari segala sanksi hukum,” seru Edi Jaswin penuh semangat di hadapan para siswa.

Ia juga menyoroti meningkatnya kasus pernikahan dini di sejumlah daerah dalam beberapa tahun terakhir. Menurutnya, praktik tersebut merupakan bentuk pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan, yang menegaskan batas usia minimal menikah adalah 19 tahun.

Kepala SMA Negeri 1 Bukit, Razali, S.Pd., mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia menilai sosialisasi dari BKKBN menjadi upaya penting dalam membekali siswa dengan pemahaman yang benar tentang bahaya penyimpangan sosial.

“Edukasi semacam ini sangat dibutuhkan agar para pelajar dapat lebih waspada dan bijak dalam pergaulan. Kami berharap mereka mampu menjaga diri dari pengaruh negatif yang dapat merusak masa depan,” ujar Razali.

Selama kegiatan berlangsung, para siswa tampak antusias menyimak penjelasan dan aktif menjawab pertanyaan yang diajukan pemateri. Sosialisasi ini diharapkan dapat memperkuat karakter generasi muda agar terhindar dari perilaku menyimpang serta mampu menjadi agen perubahan di lingkungan sekolah dan masyarakat.

Acara ditutup dengan pesan motivasi dari Edi Jaswin, “Bermimpilah selagi mimpi itu masih gratis.” Pesan sederhana namun penuh makna itu menjadi penutup yang menginspirasi seluruh peserta sosialisasi.

(Syazana Afifah SMAN 1 Bukit)