Brawijaya V Bre Kertabumi Melarikan Diri Dari Demak Kenapa ya????

Https//detikperistiwa.co.id

BRAWIJAYA V ( BRE KERTABUMI) MELARIKAN DIRI KE DEMAK

Bhre Kertabhumi / Bathara ring Kerthabumi / Dyah Singhanegara/ Singhawardhana Dyah Wijayakusuma/ Raden Alit/ R. Angkawijaya atau Kung-ta-bu-mi atau disingkat Brawijaya V[5] adalah raja Majapahit ke-11 yang berasal dari Wangsa Rajasa.

Beliau merupakan putra bungsu Rajasawardhana (Raja Majapahit ke-8).Nama beliau dikenal melalui Prasasti Jiyu, Serat Pararaton, Kakawin Banawa Sekar, Suma Oriental,Babad Tanah Jawi, Serat Kanda dan Serat Pranitiradya.

Bhre Kertabhumi dikenal sebagai penguasa Majapahit setelah mengalahkan pamannya, Suraprabhawa (Raja Majapahit ke-10). Bhre Kertabhumi merupakan ayah dari Raden Patah, Ratna Pambayun dan 115 anak lainnya. Prabu Kertabhumi merupakan Raja dari Dinasti Rajasa yang terakhir (Dinasti Rajasa adalah dinasti keturunan Ken Arok), yang setelah itu digulingkan oleh sepupunya, Adipati Kediri zaman majapahit yaitu Girindrawardhana Dyah Ranawijaya.

Menurut Pararaton, pada tahun 1468, Bhre Kertabhumi melakukan pemberontakan terhadap pamannya yang bernama Suraprabhawa (Singhawikramawardhana), adik Rajasawardhana, karena ia adalah putra bungsu Rajasawardhana, yang merasa lebih berhak atas takhta Majapahit dibanding pamannya itu.

Pemerintahan Suraprabhawa berakhir tahun 1468 dan digantikan oleh keponakannya, yaitu Bhre Kertabhumi putra Rajasawardhana. Suraprabhawa beserta keluarganya kemudian melarikan diri ke daerah Keling, Daha. Pararaton memang tidak menyebut dengan jelas kalau Bhre Kertabhumi adalah raja yang menggantikan Suraprabhawa. Justru dalam kronik Cina dari Kuil Sam Po Kong, diketahui kalau Kung-ta-bu-mi adalah penguasa Majapahit yang memerintah sampai meninggal pada tahun 1478.

Menurut Prasasti Petak dan Prasasti Jiyu yang dibuat tahun 1474, oleh Dyah Ranawijaya (Girindrawardhana).Dyah Shingawardhana / Bhre Kertabhumi dikalahkan oleh Dyah Ranawijaya, raja Majapahit yang sejak tahun 1474 menggantikan Singhawikramawardhana. Hal ini diperkuat juga dalam Prasasti Petak, Ranawijaya mengaku bahwa ia telah mengalahkan Bhre Kertabhumi,serta memindahkan ibu kota Majapahit ke Daha (Kediri).

Bhre Kertabhumi kemudian melarikan diri ke daerah Demak. Peristiwa perebutan kekuasaan ini kemudian memicu perang antara Majapahit melawan Demak, karena penguasa Demak adalah keturunan Bhre Kertabhumi. Hingga pada tahun 1478, setelah Bhre Kertabhumi wafat, Raden Patah putra Bhre Kertabhumi mendirikan Kerajaan Demak dan memisahkan diri dari Majapahit.

<Mujihartono Kaperwil Jateng>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://detikperistiwa.co.id/wp-content/uploads/2024/03/IMG-20240311-WA0045.jpg