Aku melihat dengan nyata arti perjuangan seorang ibu dan keluarga untuk mu wahai wen ku Safwan Wahyu Pramigo.
Tulisan kecil ini menjadi kenangan berharga untuk selalu di kenang .
Ada satu cerita yang sedih haru tangis bahagia yang tidak bisa terekam oleh data,tetapi akan di kenang oleh ingatan,,berkali kali kekesalan ini muncul saat itu,,yaa saat pertama berjumpa pertama sekali saat bertemu wen ku Safwan yang telah lama kami rindukan selama ini..
“Kul niate Ken wenku Safwan ”
Dengan perjuangan panjang wenku Safwan anak dari ibu yurniati S.Ag.dan bapak Saifulllah, yang merupakan cucu dari ibu Fendi,dan dikenal degan pak Hasan dan ibu Ramlah guru agama SD negeri 2 lampahan,yang kini telah menjalani masa purnatugas 10 tahun yang lalu.
Kali ini wen ku Safwan merupakan kali ketiga dalam perjuangan yang megurai air mata dan perjuangan sebesar besarnya,dengan persiapan yang dilakukan untuk berlatih dengan matang agar mendapatkan hasil yang sesuai seperti yang di harapkan,berbulan bulan merantau ke Banda untuk berlatih dengan berbagai cabang yang di uji nyali dalam penulisan aspek kelulusan, aku menjadi saksi bagaimana perjuangan ibu ayah Safwan yang harus mencari berbagai rejeki untuk mencari keperluan dan biaya yang tak terhitung jumlahnya,,dulu teringat kata Mmak dan bapak saat kami sekolah banting tulang mmk dan bapak menyekolahkan kami,dengan niat agar kami berhasil suatu hari nanti nak ini terbukti nyata bagaimana itu kembali ke diri kami.
Dengan berbagai usaha yang panjang dan menyedihkan dua kali harus gagal untuk mendapatkan hasil yang memuaskan,ada sedikit kekecewaan yang mendalam tetapi percayalah Allah SWT akan memberikan di hari yang tepat dan waktu yang tepat untuk smua hambanya.
Singkat cerita, dari serangkaian panjang akhirnya tibalah pengumuman kelulusan pantohir daerah yang dinyatakan wenku Safwan lulus ,dari pengumuman ini sudah membuat haruuu tanggis dan rasa syukur yang mendalam atas rejeki Awal yang Allah SWT berikan,dist sudah berawal tangisan bahagia semua kami merasa bersyukur dan haruu kala itu, dengan upaya dan serangkaian kegiatan maka kurg lebih 15 hari tak bisa terhubung bersama wenku Safwan kala itu,karena harus melanjutkan perjalanan ke rindam mata ie untuk pendidikan dalam penilaian tahap selanjutnya,
Dengan perjalanan panjang akhirnya tepat hari Jumat pengumuman resmi yang akan di umumkan bagi seluruh peserta yang lulus sebelum nya dan akan terjaring lagi dan harus gugur ketahap selanjutnya bagi yang belum rejeki di tahun ini.dan Alhamdulillah bagi yang lulus juga akan di umumkan hari itu juga, semua hampir orang tua dan keluarga turut dalam menghadiri sebuah kegiatan yang sangat di tunggu tunggu ini.
Dengan berbagai upaya tibalah kami sekeluarga datang ke Banda Aceh untuk menyaksikan hari yang sangat di tunggu yang mana jantung berdebar kencang,Antara harus berhenti lagi di tahun ini ataukah dengan ucapan Alhamdulillah.
Yaa ,,dengan jumlah peserta Keluarga yang hadir dalam kegiatan ini untuk menyaksikan langsung dan bisa bertemu dengan sang putra tercintanya yang berasal dari pelosok desa.
Pagi itu saat jadwal yang di tetapkan kami pagi hari sudah melakukan persiapan untuk menuju ke lokasi .dengan antrian panjang dalam persiapan ini karena jadwal yang di tetapkan jam 9 pagi , pagi itu kami tidak sempat sarapan dengan berbagai toleransi dengan harapan sampai dulu ke lokasi yang di tuju,dengan membawa bekal yang rasanya bisa di serahkan dan di makan oleh wen ku Safwan,semua hari itu rasanya, ternyata jam yang di berikan hanya sedikit saja untuk dapat berjumpa dengan keluarga.
Bergegas kami kearah tujuan sampai disitu semua sudah ramai dengan lautan keluarga yang mendukung,uang selama kegiatan ini pihak keluarga tidak di izinkan untuk menghubungi.
Singkat cerita pagi itu sampai ke lokasi tujuan kami membawa berbagai bekal yang telah di siapkan,hampir smua di tangan kami ada yang di bawa ,demi sang buah hati tercinta, yang di jadwalkan pagi jam 9 teng telah keluar satu persatu peserta yang dinyatakan tidak lolos,banyak haru dan tangis yang terlihat di lapangan, smua keluarga sedang menantikan anak nya masing masing,yang sampai akhirnya kami menuju sampai selesai shalat jumat.makanan pagi tadi yang seharusnya dimakan hampir tak termakan LG akibat kekacauan hari yang tak bisa di ungkapkan makan pagi yang serasa tak bisa tertelan krna belum mengetahui hasil dan belum bisa berjumpa dengan wenku Safwan. Denga serangkaian panjang satu persatu dltelah keluar dr lapangan,, semua panik, gelisah dimana anaku dimna anakku, yang masih belum keluar ada harapan untuk bertahan Lulus.menjadi harapan besar bagi kami karena belum terlihat anak kami keluarga dr lapangan kala itu.
Momen yang di tunggu tunggu pun tiba,,ada kesedihan yang mendalam yang kami rasakan yang mana bapak memiliki riwayat kaki yang sedikit susah berjalan dalam bebrpa pekan terakhir,akibat sudah usia lanjut kekuatan bpak pun tak sama LG berjalan seperti dulu,jalan yang jauh yang harus di tempuh memiliki waktu yang sedikit jauh untuk bertemu wenku,
Makanan yang telah di siapkan untuk rasanya mkan siang bersama juga tak sesuai dengan yang di harapkan,yang rasanya kami ingin makan bersama tak sesuai dengan ekspektasi dan keinginan,pintu yang masih bertahan untuk tidak di masuki msh tertutup rapat, semua wali harus menunggu di pagar halaman, panas terik keringat yang mengucur deras tak lagi menjadi sebuah alasan,demi wenku Safwan yang telah menunggu dr pagi hingga tiba sampai JM 14.40 baru tiba berjumpa, yang mana ingin rasanya aku mengambil momen yang sangat mengharukan ini ,dr pagi sudah ku persiapan tetapi apalah daya telah lewat waktu jatah makan siang anakuyyang kecil blm Mkan tergerak perasaanku untuk memberikan sedikit maka kepada anakku zafran dan Zayan,Al hasil ku mintak izin sebentar untuk pindah tempat untuk memberikan makan siang, yang mana smua keluarga ku saat itu menunggu tegap di depan gerbang,,
Bapak (awan yang juga belum makan akhirnya makan tepat di depan pagar bersama aman Safwan , yang lain belum bisa makan rasanya pahit jika belum bertemu dengan wenku Safwan kala itu,blm smpt habis makann tadi sudah sibuk smua keluarga mengatakan secara samr samr bahwa pintu masuk nya itu jauh di bawah yang harus berjalan brpa kilo lg,apa boleh di kata posis ku saat itu sedikit berjauhan dengan mmk dan KK, Al hasil mamak bapak harus berjalan kembali beberapa waktu untuk sampai ke lokasi tujuan yang sebelumnya tak di terka masuk melalui pintu belakang, dengan keterbatasan bapak yang berjalan tertatih hingga beberapa kali harus berenti di tengah jalan, sedangkan posisi ku masih di belakang yang tak tau apa apa dengan perubahan posisi pintu masuk,
Singkat cerita kk ku menelpon bahwa segera ke arah bawah krna perubahan pintu masuk yang sebelumnya di rencanakan depan gerbang depan,
Posis ku yang terburu buru segera bergegas menuju lokasi ,semua orang pada sibuk untuk berjuang dan berjumpa dengan sang buah hati.
Ada momen sedih yang tak bisa terekam oleh cerita Mmak dan keluarga, bapak yang dengan latar kaki yang sakit harus pelan-pelan berjalan dengan tertatih karena tak bisa msuk kendaraan kelokasi, degan tertatih sesekali berhenti, tenyata sebahagia keluar telah tiba dilokai dan seluruh peserta yang dinyatakan lulus sudah tiba saat nya berjumpa dengan keluarga,siang itu ntah mengapa kami berpencar, wenku Safwan dengan meneteskan air mata sudah BS diberi izin buk mana ibu buk,mana ibu yang Ter lihat keluarga lain sudah sebagai berjumpa dengan anaknya
Sedangkan kami masih berjalan karena keterlambatan informasi per pindah pintu masuk yang jaraknya hmpir brpa kilo menuju lokasi bertemu, berulang kali sambil menangis wenku Safwan mengatakan ibu dmn buk ,ibu dmn ,disini kata Kakaku,yang msh berjln bertatih sambil membawa bapak yang kakinya kumat saat itu ,dan harus terduduk brpa x perjalanan, begitu sedih siang itu,, posisi ku yang masih jauh terpisah dibelakang tak bisa ku ambil momen bahagia pertama berjumpa,yang telah dari pagi km tunggu dan persiapan,
Akhirnya tibalah berjumpa yang pertama berjumpa adalah anan ,Anan yang menjadi rejki pertama untuk memeluk wen ku Safwan tangis baru pecah bahagia dengan lika liku perjalanan, di lempar nya sejenak koper yang selalu dia jinjing di pundaknya dan serta ember yang berisikan kelengkapan dia berlari kencang memeluk anan dengan tangisan pecah,kala itu ibu dr wenku Safwan harus meniti dan memegang awan yang kakinya sudah tidak tahan LG untuk berjalan, di belakang sdikit lebih jauh dr posisi anan , sedangkan ayah dari wenku safwydengan cepat nya berjalan ke arah depan blm berjumpa dengan wenku Safwan dengan ramainya peserta yang hadir dan baju yang sama sampai wajahpun hampir sama terlihat,
Tiba dipeluk lah kak yur ibu dr Safwan dengan pecah haru tangis bahagia berserta awan yang sudah berjumpa yang tak bisa aku dokumentasi kala itu,,hal yang sudah ku rencanakan sebagai momen langka dan bahagia,tak bisa ku jejak rekam krna posiyku yang sedikit lebih jauh krna harus memberikan makan anakku,tak ada yang tau jadwal pelepasan hari itu,smua menerka nerka ,sedih haru bercampur aduk,,
Alhamdulillah akhirnya yang ketiga berjumpa dengan ayah wenku Safwan,dan akhirnya semua telah berkumpul dengan waktu yang diberikan sangat singkat yaa memang begitu kedisiplinan mereka di didik dan dilatih.
Semua keluarga pecah haru bahagia,,semua menangis dengan rasa syukur,hari itu.
Kemudian tibalah waktu batas akhir smua peserta bersiap siap untuk kembali menuju tempat perkumpulan yang telah disediakan,kembali tangis pecah haru saat perpisahan, dan momen ini berhasil ku abadikan,
Yaa Allah apapun hasil dan kenangan hari ini merupakan sebuah pengalaman yang sangat berharga,disini baru terasa betapa kita merindukan sosok seseorang ibu ayah dan keluarga,
Tulisan ini menjadi inget inget en puren Ken ko wenku Safwan,,
Brijin ku Allah SWT berkat kehendak dan rejeki si sara nge berhasil anakku Safwan gelang mutentu ko wenku,buge Lang ho pas mu matang di Marwah ni Ine ama,mu bantu keluarga,tetap ranah ate..
Wenku Safwan Ken pesoloh ni Ine ama.ðŸ˜ðŸ˜
Brijin .
Tulisan ibi sakinah