Data MBG Lhoksukon Disinkronisasi: 7.461 Penerima, dan Masih Terus Bertambah”

Lhoksukon, Aceh Utara – detikperistiwa.co.id

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan. Pada Kamis (21/8/2025), musyawarah penting digelar di Kantor Camat Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, dengan agenda utama sinkronisasi data penerima manfaat sesuai Surat Edaran Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) RI Nomor 03 Tahun 2025.

Acara ini dihadiri unsur Muspika, yakni Camat Lhoksukon Fatwa Maulana, S.Sos., M.Si, Danramil Kapten Inf Zulkhaizir, Kapolsek AKBP Parlindungan Parhusip, perwakilan Kepala SPPG , serta anggota SPPI Lhoksukon. Pertemuan tersebut menjadi langkah strategis untuk memastikan program nasional benar-benar menyasar kelompok yang tepat.

Dalam kesempatan itu, Camat Lhoksukon Fatwa Maulana mengingatkan agar SPPG senantiasa bersemangat menjalankan program MBG. Ia juga menegaskan bahwa pihak Muspika siap memberikan dukungan penuh serta berkoordinasi secara intensif demi kelancaran pelaksanaannya.

Ketua Kelompok (Kapok) SPPG Lhoksukon, Roiyani, menegaskan bahwa prinsip pemerataan dan transparansi adalah kunci keberhasilan MBG.

“Tidak boleh ada yang mendominasi. Semua dapur punya hak setara, dan bila ada tambahan dapur, maka yang lama wajib menyesuaikan. Tujuannya sederhana: agar gizi seimbang bisa dirasakan oleh
semua lapisan masyarakat,” katanya.

Hasil sinkronisasi mencatat 7.461 jiwa penerima manfaat MBG di Lhoksukon, meliputi peserta PAUD, SD/MIN, SMP/MTs, hingga SMA/MA. Adapun data ibu hamil, ibu menyusui, dan balita masih dalam proses pendataan dan akan diperbarui secara bertahap.

Roiyani menambahkan, kehadiran tiga dapur SPPG yang siap beroperasi tidak boleh dipandang sebagai
kompetisi, melainkan sebagai kekuatan bersama untuk memperluas jangkauan program.

“Dari ruang kelas hingga ruang keluarga, program ini harus hadir. Anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, bahkan balita, semua adalah penerima manfaatnya,” tegasnya.

Kegiatan ini juga menindaklanjuti instruksi BGN yang mewajibkan setiap kecamatan
melakukan pemetaan penerima manfaat secara detail, termasuk melalui peta geospasial serta penandatanganan berita acara kesepakatan yang disaksikan unsur Muspika.

Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menekankan pentingnya sinkronisasi data dalam menjamin efektivitas program.

“Program MBG bukan sekadar distribusi makanan, melainkan investasi bagi masa depan bangsa. Data yang akurat dan terintegrasi adalah fondasi agar program ini benar-benar tepat sasaran,” tandasnya.

Dengan sinkronisasi ini, diharapkan tidak ada lagi tumpang tindih data maupun kesenjangan distribusi gizi. MBG pun ditargetkan menyentuh kelompok paling membutuhkan, sekaligus memperkuat pondasi kesehatan generasi penerus di Kabupaten Aceh Utara

(Yus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://detikperistiwa.co.id/wp-content/uploads/2024/03/IMG-20240311-WA0045.jpg