Bener Meriah – detikperistiwa.co.id
Madrasah Ibtidaiyah Negeri di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) merasa kecewa. Pasalnya, ada pemotongan biaya operasional per madrasah sebesar 3 persen.
Salah seorang narasumber berasal dari lingkungan Kemenag kabupaten Bener Meriah yang minta untuk tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa dana biaya operasional di potong secara rutin setiap bulannya dan sampai saat ini tidak kita ketahui dana pemotongan tersebut digunakan untuk apa.
Bahwa bantuan operasional di terima bervariasi di setiap madrasah yang menerima dana tersebut dengan madrasah tingkat Ibtidaiyah jumlah 16 madrasah, Ujarnya.
Di tambahnya, misalnya satu Madrasah Ibtidaiyah Negeri dapat dana operasional sebesar 25 juta kemudian di potong 3 persen langsung di saat kepala madrasah menerima uang tersebut.
Beberapa awak media menemui kepala kantor kementerian agama kabupaten Bener Meriah di kantor Kemenag tetapi kepala kantor Kemenag sedang tidak berada ditempat, Kamis (25/4/2024).
Akhirnya, awak media menghubungi Drs Zulkifli Idris, M.Pd sebagai kepala kemenag Bener Meriah melalui telepon seluler, dalam jawaban beliau menyampaikan bahwa ia tidak tahu mengetahui terkait adanya pemotongan biaya operasional tersebut.
Silahkan menghubungi Yanto kasubbag TU Kemenag kabupaten Bener Meriah. Tetapi saat dihubungi sampai berita ini naik tayang, kasubbag TU Kemenag kabupaten Bener Meriah tidak menjawab telepon selulernya.
Kurang pro aktif nya Para pejabat Kemenag kabupaten Bener Meriah bisa menafsirkan bahwasanya semua temuan dan laporan masyarakat yang terjadi saat ini benar terjadi.
Kita meminta agar pihak Inspektorat ataupun BPK RI turun ke Kemenag kabupaten Bener Meriah untuk menindaklanjuti dugaan adanya pemotongan biaya operasional madrasah di lingkungan Kemenag yang dilakukan setiap bulannya sebesar 3 persen.