KARANGASEM | detikperistiwa.co.id
Satuan Polisi Perairan dan Udara (Sat Polairud) Polres Karangasem bergerak cepat menangani insiden dua nelayan yang tergulung ombak di Pantai Bias Lantang, Seraya Timur, pada Minggu, (27/7/2025).
Tim yang dipimpin oleh KBO Ipda I Wayan Udiana, SH., mendatangi lokasi kejadian (TKP) pada pukul 06.00 WITA setelah menerima laporan dari Relawan Rapala, I Wayan Juli.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun di lokasi, dua nelayan asal Banjar Kangin, Seraya Timur menjadi korban ombak besar yang menerjang bibir pantai. Kedua nelayan tersebut adalah Mangku Wayan Candra dan I Made Lokos.
“Kami langsung menuju lokasi setelah mendapat laporan dari relawan. Ombak di lokasi memang cukup tinggi dan berbahaya bagi aktivitas nelayan,” ujar Ipda I Wayan Udiana.
Akibat kejadian tersebut Mangku Wayan Candra mengalami kerusakan pada kantih dan cedik jukungnya saat hendak melaut. Jukung yang baru diturunkan ke laut dengan bantuan warga tiba-tiba tergulung ombak besar dan terseret ke tengah. Berkat bantuan warga setempat, jukung berhasil diikat untuk mencegah kerusakan lebih parah, namun proses evakuasi baru berhasil dilakukan sekitar pukul 05.30 WITA karena terkendala ombak tinggi. Dari kejadian tersebut Mangku Wayan Candra mengalami kerugian diperkirakan mencapai Rp 10 juta.
Nasib lebih buruk dialami oleh I Made Lokos. Jukung miliknya yang sebelumnya ditambatkan di laut hilang terbawa ombak karena tali jangkar putus. Setelah dilakukan penyisiran di sepanjang pesisir, hanya ditemukan serpihan dan dua buah cedik jukung. Mesin Yamaha 15 PK dan empat kampil jaring miliknya tidak ditemukan, dari kejadian tersebut I Made Lokos mengalami kerugian dengan total diperkirakan mencapai Rp 50 juta.
“Kedua nelayan selamat tanpa luka, namun kerugian material yang mereka alami cukup besar,” tambah Ipda Udiana.
Dengan adanya kejadian tersebut Sat Polairud Polres Karangasem melakukan pendataan dan dokumentasi kejadian sebagai bahan laporan. Mereka juga memberikan himbauan kepada para nelayan di sekitar Pantai Bias Lantang untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca dan gelombang laut yang sedang tidak bersahabat.
“Kami menghimbau para nelayan untuk selalu memperhatikan prakiraan cuaca sebelum melaut dan memastikan peralatan keselamatan dalam kondisi baik. Keselamatan jiwa tetap menjadi prioritas utama,” tegas Ipda Udiana.
Sby