Gubernur Aceh Akan Buka Jalur Penyeberangan Lhokseumawe-Penang, Relawan Peduli Rakyat Lintas Batas Dukung Program untuk Kesejahteraan Masyarakat

Lhokseumawe – detikperistiwa.co.id

Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, mengumumkan rencana pembukaan jalur penyeberangan laut dari Lhokseumawe ke Pulau Pinang, Malaysia. Hal ini disampaikannya dalam sambutan saat pelantikan dan pengambilan sumpah Wali Kota dan Wakil Wali Kota Lhokseumawe, Sayuti Abubakar dan Husaini, di ruang rapat paripurna DPRK Lhokseumawe pada Senin (17/2/2025).

Rencana tersebut mendapat dukungan penuh dari Ketua Umum Relawan Peduli Rakyat Lintas Batas, Arizal Mahdi, yang menilai langkah ini sebagai upaya strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh melalui perdagangan dan investasi internasional.

Dampak Positif terhadap Perekonomian Aceh

Menurut Arizal Mahdi, pembukaan jalur penyeberangan ini tidak hanya mempererat hubungan bilateral dengan Malaysia tetapi juga mempercepat distribusi komoditas unggulan Aceh ke pasar internasional.

“Dengan adanya akses langsung ke Pulau Pinang, hasil bumi Aceh seperti kopi, rempah-rempah, dan minyak nabati akan lebih mudah dipasarkan. Selain itu, jalur ini akan membuka peluang bagi pelaku usaha lokal untuk meningkatkan daya saing produk mereka di tingkat global,” jelas Arizal Mahdi.

Sebagai informasi, ekspor Aceh pada tahun 2023 mencapai 609,3 juta dolar AS, dengan komoditas utama meliputi batu bara, kopi dan rempah-rempah, serta minyak nabati. Keberadaan jalur transportasi laut yang lebih efisien diyakini dapat meningkatkan angka ekspor dan memperluas jaringan perdagangan Aceh dengan negara-negara tetangga.

Dukungan bagi Masyarakat Aceh di Malaysia

Saat ini, lebih dari 500.000 warga Aceh tinggal dan bekerja di Malaysia, sebagian besar berprofesi sebagai pedagang, pekerja konstruksi, dan buruh perkebunan. Dengan adanya jalur penyeberangan ini, mereka bisa lebih mudah membawa produk-produk Aceh ke Malaysia, baik untuk dijual maupun dikonsumsi sendiri. Hal ini diharapkan dapat memperkuat jaringan ekonomi masyarakat Aceh di luar negeri dan memberikan dampak positif bagi sektor perdagangan.

“Banyak warga Aceh di Malaysia yang ingin tetap terhubung dengan tanah kelahiran mereka. Jalur ini akan mempermudah distribusi barang dan mendukung penguatan ekonomi diaspora Aceh di Malaysia,” tambah Arizal Mahdi.

Pengadaan Kapal Feri dan Infrastruktur Pendukung

Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, memastikan bahwa pemerintah akan menyediakan satu kapal feri khusus untuk rute Lhokseumawe-Penang, yang pengadaannya akan dimasukkan dalam anggaran daerah. Selain itu, infrastruktur pelabuhan dan fasilitas pendukung akan ditingkatkan untuk memastikan kelancaran arus penumpang dan barang.

“Dengan adanya jalur ini, masyarakat Aceh, khususnya di Lhokseumawe dan Aceh Utara, akan merasakan manfaat ekonomi yang signifikan. Banyak warga Aceh di Malaysia yang siap menjadi mitra dagang dan menampung hasil bumi dari tanah kelahiran mereka,” tambah Arizal Mahdi.

Dukungan dari Berbagai Pihak

Rencana pembukaan jalur ini mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk pengusaha, nelayan, dan masyarakat lokal yang berharap kebijakan ini dapat membuka lapangan pekerjaan baru serta mempercepat pertumbuhan ekonomi Aceh.

Relawan Peduli Rakyat Lintas Batas berkomitmen untuk turut serta mengawal kebijakan ini agar benar-benar membawa manfaat nyata bagi masyarakat. Arizal Mahdi menegaskan bahwa transparansi dan efisiensi dalam pelaksanaan program ini harus menjadi prioritas utama guna memastikan keberlanjutan dan keberhasilan proyek ini di masa mendatang.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah, pengusaha, dan masyarakat, diharapkan jalur penyeberangan Lhokseumawe-Penang dapat segera terealisasi dan menjadi motor penggerak bagi perekonomian Aceh menuju kemajuan yang lebih besar.

Detik Peristiwa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *