Leupung – detikperistiwa.co.id
Para guru ngaji di Dayah Istiqamatuddin Baitul Mua’arrif, Desa Deah Mamplam, Kecamatan Leupung, Aceh Besar, terus menunaikan amanah mendidik generasi muda meski harus menghadapi berbagai jerih pengabdian. Dengan ketulusan hati, mereka tetap istiqamah membimbing para santri, meski fasilitas pendidikan terbatas dan dukungan biaya operasional masih minim.
Dayah ini saat ini membina 18 santri mondok dan 8 santri tidak mondok, dengan dukungan 13 guru beserta pimpinan yang mengajar setiap hari. Keberadaan mereka menjadi tonggak penting dalam menjaga tradisi pendidikan Islam dan kitab kuning di Aceh.
Pimpinan Dayah, Tgk. Iksan, menuturkan bahwa perjuangan guru ngaji tidak hanya sekadar menyampaikan ilmu, tetapi juga membentuk akhlak, moral, dan spiritual generasi muda di tengah tantangan zaman.
“Guru ngaji adalah tiang kokoh pendidikan dayah. Meski dengan segala keterbatasan, mereka tetap setia membimbing santri demi lahirnya generasi yang berilmu dan berakhlak mulia,” ujar Tgk. Iksan dengan penuh harap.
Hal senada juga disampaikan Ketua Umum Relawan Peduli Rakyat Lintas Batas, Arizal Mahdi, yang menekankan pentingnya perhatian pemerintah terhadap keberadaan guru ngaji dan dayah tradisional.
“Jerih payah guru ngaji di dayah harus kita hargai dan dukung sepenuhnya. Mereka adalah garda terdepan dalam menjaga syariat, akidah, dan marwah pendidikan Islam di Aceh. Kami mendorong pemerintah agar tidak menutup mata terhadap pengabdian yang begitu besar ini,” tegas Arizal Mahdi.
Relawan Peduli Rakyat Lintas Batas juga menyatakan komitmennya untuk terus mengawal aspirasi dayah, baik melalui peningkatan fasilitas maupun kesejahteraan guru ngaji. Dukungan dari pemerintah dan kepedulian masyarakat dinilai sangat penting agar dayah tetap mampu melahirkan generasi Islami yang unggul dan bermartabat.
Harapan besar kini tertuju pada semua pihak, agar jerih pengabdian guru ngaji tidak lagi berjalan sendiri, melainkan ditopang oleh perhatian, kepedulian, dan kebijakan nyata demi masa depan generasi Aceh yang lebih baik.
Detik Peristiwa