Jembrana | detikperistiwa.co.id
Dalam upaya mempererat komunikasi sekaligus menciptakan situasi keamanan yang kondusif, Kapolres Jembrana AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati, S.H., S.I.K., M.I.K. melaksanakan kegiatan silaturahmi dan dialog interaktif bersama mahasiswa Universitas Triatma Mulya PSDKU Jembrana serta Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Selasa (2/9) pagi.
Kegiatan yang berlangsung di Kampus Universitas Triatma Mulya, Jalan Danau Batur, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, dihadiri sekitar 100 mahasiswa, jajaran dosen, pimpinan universitas, serta pejabat Polres Jembrana. Turut hadir Direktur Universitas Triatma Mulya PSDKU Jembrana, Dr. I Made Aditya Dharma, S.Pd., M.Pd., yang menyampaikan apresiasi atas kesediaan Kapolres hadir di tengah mahasiswa.
“Ini sebuah kebahagiaan bagi kami atas kedatangan Kapolres yang telah meluangkan waktunya untuk berbagi informasi terkait perkembangan situasi terkini. Harapan kami, Polri semakin profesional dalam melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat,” ujar Direktur kampus.
Dalam sambutannya, Kapolres Jembrana menekankan pentingnya mahasiswa sebagai agen perubahan untuk lebih bijak dalam menyikapi berbagai informasi, khususnya di media sosial.
“Tidak semua yang beredar di media sosial mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Mari kita analisa setiap peristiwa, saring sebelum membagikan, agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat,” tegas Kapolres.
Beliau juga menegaskan bahwa Polri tidak melarang dalam menyampaikan pendapat, namun tetap harus memperhatikan aspek keamanan negara. Kapolres mendorong mahasiswa agar terus berkegiatan positif, mendukung program Jum’at Curhat, serta memanfaatkan layanan darurat Call Center 110 untuk melaporkan informasi terkait Kamtibmas.
Sesi dialog berlangsung hangat dengan berbagai pertanyaan kritis dari mahasiswa, mulai dari isu viral di media sosial hingga kepercayaan masyarakat terhadap Polri.
Menjawab pertanyaan seputar dugaan kekerasan aparat, Kapolres menegaskan tidak ada perintah dari pimpinan untuk melakukan tindakan melanggar hukum. “Kami turut berduka atas peristiwa yang terjadi. Personel yang bersangkutan sudah diperiksa. Mari kita saling menjaga agar situasi tetap kondusif,” jelasnya.
Terkait kepercayaan publik, Kapolres mengakui Polri sedang berupaya keras membangun komunikasi yang transparan. “Kami kalah cepat di pemberitaan, tetapi terus berusaha menghadirkan informasi berimbang. Saran dan kritik dari mahasiswa sangat kami harapkan untuk perbaikan,” tambahnya.
Mahasiswa juga menanyakan isu pemberhentian ambulans dan aksi unjuk rasa di Polda Bali. Kapolres menegaskan bahwa informasi yang belum terkonfirmasi akan ditindaklanjuti melalui rilis resmi, serta mengajak mahasiswa kritis menilai kebenaran dan tujuan dari setiap berita.
Mengakhiri kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama sebagai simbol kebersamaan antara Polri dan mahasiswa. Suasana dialog yang penuh keterbukaan ini diharapkan menjadi jembatan komunikasi yang dapat membangun kepercayaan serta memperkuat sinergi dalam menjaga Kamtibmas di Kabupaten Jembrana.
“Mahasiswa adalah mitra strategis Polri. Mari bersama-sama menjaga Jembrana tetap aman, damai, dan kondusif,” pungkas Kapolres Jembrana.
Sby