JEMBRANA | detikpreristiwa.co.id
Akses Jalan yang menghubungkan Kelurahan Pendem dan Kelurahan BB Agung, Akses Jalan tersebut biasanya dilintasi Siswa-siswi menuju selolah kini kondisinya jebol rusak parah dan tidak bisa dilewati kendaraan bermotor.
Awalnya, jalan yang ramai dilintasi anak-anak sekolah tersebut sekitar sebulan lalu mengalami kerusakan akibat banjir, namun tidak begitu parah.
Lantaran tak kunjung diperbaiki, kerusakan jalan tersebut semakin parah. Bahkan saat ini sudah tidak bisa dilintasi oleh kendaraan bermotor.
“Dulu rusaknya tidak begitu parah. Sudah sempat diusulkan ke Pemkab Jembrana agar segera diperbaiki. Tapi karena tidak segera diperbaiki, sekarang malah tambah jebol dan tidak bisa dilewati,” ujar salah seorang warga setempat, Senin (39/9/2025).
Menurut warga, hujan yang mengguyur wilayah Kelurahan Pendem, Jembrana, sore hari tadi membuat Jelan tersebut jebol tambah parah sekitar 20 meter hingga tidak bisa dilewati oleh kendaraan dan pejalan kaki.
Warga berharap, Pemkab Jembrana segera turun tangan memperbaiki jalan tersebut agar bisa dilewati kembali. Mengingat jalan tersebut tergolong ramai arus lalulintas dan merupakan lintasan para pelajar menuju sekolah.
Anggota DPRD Jembrana dari Fraksi Gerindra I Gusti Putu Wiradi membenarkan kondisi jalan tersebut jebol akibat tergerus air hujan hingga tidak bisa dilewati kendaraan bermotor.
Terkait hal tersebut, pihaknya akan mengusulkan kepada pemerintah daerah untuk segera memperbaiki jalan tersebut. Mengingat jalan tersebut merupakan jalan alternatif yang banyak dilintasi warga dan pelajar menuju sekolah.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Jembrana Nyoman Sudiarta dikonfirmasi melalui telpon mengatakan, jalan tersebut segera akan diperbaiki dengan menggunakan anggaran BTT (Belanja Tak Terduga). Anggaran tersebut menurutnya ada di BPKAD Jembrana.
“Besok kita akan ajukan anggaran BTT itu di BPKAD. Pada prinsipnya Bapak Bupati sudah menyetujui dan Minggu depan sudah bisa dimulai pengerjaan perbaikan jalan tersebut,” terangnya, Senin, (29/9/2025) malam.
Awalnya menurut Sudiarta, saat kerusakan belum begitu parah, perbaikan jalan tersebut rencananya menggunakan anggaran bencana alam sekitar Rp. 90 juta. Namun saat ini karena kerusakan semakin parah, maka anggaran yang akan digunakan untuk perbaikan adalah dana BTT.
“Tolong sampaikan kepada warga itu segera kita akan perbaiki menggunakan anggaran BTT. Minggu depan kita sudah mulai pengerjaannya,” pungkasnya.
(Sby)
Sby