Takengon – detikperistiwa.co.id
Sebanyak 41 perwira dan 229 Bintara personel Polres Aceh Tengah, Polda Aceh mengikuti tes psikologi pemegang senjata api, Kegiatan tersebut berlangsung di dua tempat di Aula Bhayangkari dan Gedung Olah Seni (GOS) Kabupaten Aceh Tengah. Pada Selasa 8 Oktober 2024 pagi.
Kegiatan tes psikologi ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahunnya oleh Polres Aceh Tengah, apalagi menjelang Pilkada 2024 ini, dengan melibatkan Bag Psikologi Biro SDM Polda Aceh sebagai penguji langsung.
Perwira dan bintara menjalani tes psikologi kepemilikan senjata api yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memastikan mereka memahami tanggung jawab disertai kestabilan psikologis yang dapat dipercaya.
Kapolres Aceh Tengah AKBP Dody Indra Eka Putra, S.I.K.,M.H, melalui Waka Polres Kompol Samsir,S.H, menyampaikan, bahwa penggunaan senjata api di lingkungan Polres Aceh Tengah harus mengikuti prosedur dan pedoman yang ketat agar senjata tidak disalahgunakan.
Kata Kompol Samsir lagi, Tes Psikologi ini juga dalam rangka mengecek kemampuan personel dalam menghadapi Pilkada serentak.
Setiap individu yang memegang senjata api harus lulus semua tes psikologis dan fisik yang diperlukan untuk memastikan bahwa mereka dapat dipercaya untuk menjalankan tugasnya.
Hal ini merupakan langkah antisipasi untuk memastikan kelayakan personel yang akan memegang senjata api (senpi) dinas Polri dan mencegah terjadinya pelanggaran bagi anggota Polri. Salah satunya dalam menggunakan senpi dinas yang menyimpang dari aturan.
“Tes psikologi ini berlaku bagi seluruh petugas kepolisian yang sudah bersenjata dan juga bagi mereka yang sedang mengajukan izin untuk membawa senjata api, dengan memastikan bahwa seluruh penggunanya tidak menimbulkan ancaman nyata terhadap keselamatan dan keamanan masyarakat umum,” ungkapnya.
Pentingnya tes psikologi bagi penggunaan senpi oleh petugas Polisi tidak dapat dilebih lebihkan.
Evaluasi tersebut menunjukkan bahwa siapa pun yang memiliki senpi memerlukan tanggung jawab dan disiplin yang menyertainya.
karena setiap orang rentan untuk mengambil keputusan yang berbahaya dan mematikan ketika diberi kekuasaan tersebut. “Dengan adanya tindakan khusus seperti tes psikologi, hal ini dapat membantu meminimalkan kemungkinan kecelakaan dan bahaya yang mungkin timbul akibat penggunaan senjata api”.
“Selain bertujuan untuk mendapat izin memegang senpi dinas, juga untuk mengetes kejiwaan dan atau kemampuan setiap personel dalam melaksanakan tugas di lapangan,”pungkas Kompol Samsir.