Jumat Curhat Bersama Reje se-Kecamatan Lut Tawar, Kapolres Aceh Tengah Dengar Aspirasi dan Beri Solusi

Takengon – detikperistiwa.co.id

Polres Aceh Tengah kembali menggelar kegiatan Jumat Curhat sebagai wadah komunikasi langsung antara kepolisian dan masyarakat. Kali ini, kegiatan berlangsung bersama para Reje (kepala kampung) se-Kecamatan Lut Tawar, Jumat (1/8/2025).

Kegiatan diawali dengan program sosial bertajuk Jumat Berkah, berupa penyerahan bantuan paket sembako dan tali asih kepada anak-anak yatim/piatu di Panti Asuhan Yayasan Noordeen, Kampung Dedalu. Suasana penuh kehangatan dan kepedulian menyertai jalannya kegiatan tersebut.

Kapolres Aceh Tengah AKBP Muhamad Taufiq, S.I.K., M.H., dalam sambutannya menyampaikan bahwa Jumat Curhat menjadi media strategis untuk menyerap langsung aspirasi masyarakat serta menyampaikan solusi atas persoalan yang dihadapi.

“Mari kita manfaatkan momen ini untuk bertukar pikiran dengan tujuan yang positif. Kami membuka ruang saran demi kemajuan Kecamatan Lut Tawar,” ujarnya.

Kapolres juga mengapresiasi dukungan masyarakat terhadap pelaksanaan tugas kepolisian, meskipun masih dihadapkan pada keterbatasan personel. Dari 18 kampung di Kecamatan Lut Tawar, hanya terdapat delapan Bhabinkamtibmas yang bertugas.

“Dengan keterbatasan ini, tugas kami tetap dapat berjalan berkat sinergi dan kerja sama masyarakat,” jelas Kapolres.

Dalam dialog tersebut, Kapolres turut menyoroti meningkatnya kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak. Ia mengimbau para orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, khususnya dalam penggunaan gawai dan pergaulan sehari-hari.

“Kita jadikan pedoman bersama untuk membatasi jam malam anak-anak, terutama yang masih sekolah. Pastikan mereka tidak berkeliaran di luar rumah setelah pukul 21.00 WIB,” imbaunya.

Dialog berlangsung interaktif. Sejumlah Reje menyampaikan berbagai persoalan yang menjadi perhatian masyarakat, mulai dari kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, hingga permintaan peningkatan patroli dan keinginan agar masa tugas Bhabinkamtibmas tidak cepat dimutasi.

Menanggapi hal tersebut, Kapolres menegaskan bahwa penindakan terhadap narkoba, judi online, dan penyalahgunaan lem kambing terus dilakukan secara tegas. Namun demikian, pendekatan edukatif dan pencegahan tetap menjadi prioritas utama.

“Kita tidak bisa hanya mengandalkan penindakan. Edukasi dari keluarga dan masyarakat sangat penting untuk mencegah sejak dini,” tegasnya.

Kapolsek Lut Tawar Iptu Ismail juga menyampaikan bahwa patroli rutin telah dan akan terus dilaksanakan, khususnya pada jam dan titik rawan, sesuai masukan dari masyarakat.

Sementara itu, Kasat Reskrim Iptu Deno Wahyudi mengingatkan agar masyarakat tidak mengambil tindakan sendiri terhadap remaja yang berkumpul hingga larut malam. Sebaiknya, hal tersebut dilaporkan kepada Satpol PP atau kepolisian agar dilakukan pembinaan yang sesuai.

Dalam kesempatan tersebut, isu kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) juga menjadi perhatian. Masyarakat diimbau untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar atau membuang puntung rokok sembarangan.

“Ancaman hukuman bagi pelaku pembakaran hutan bisa mencapai 15 tahun penjara. Ini harus menjadi perhatian serius kita bersama,” tegas Iptu Deno.

Ia juga menyoroti progres pembongkaran bangunan Cangkul Padang atau Dedem di Danau Lut Tawar. Hingga saat ini, masih terdapat 18 bangunan yang belum dibongkar, meskipun sebelumnya telah ada kesepakatan bersama.

“Kami berikan tenggang tujuh hari ke depan untuk pembongkaran secara mandiri. Jika tidak diindahkan, maka akan diambil tindakan tegas sesuai aturan. Mari kita jaga kelestarian dan ekosistem Danau Lut Tawar bersama,” tambahnya.

Kasat Lantas Polres Aceh Tengah, AKP Aiyub, turut menghimbau masyarakat untuk selalu tertib dalam berlalu lintas. Ia menekankan pentingnya penggunaan helm bagi pengendara roda dua sebagai upaya perlindungan diri dan mengurangi fatalitas saat terjadi kecelakaan.

“Keselamatan di jalan adalah tanggung jawab bersama. Gunakan helm setiap berkendara untuk melindungi diri,” ujarnya.

Menutup kegiatan, Kapolres kembali menegaskan pentingnya kolaborasi lintas elemen masyarakat dalam menjaga situasi kamtibmas dan menyelesaikan berbagai persoalan sosial secara arif dan bijaksana.

“Kami sadar tidak bisa bekerja sendiri. Jika ada persoalan yang bisa diselesaikan secara kekeluargaan dan adil, silakan ditempuh. Namun hukum tetap ditegakkan dengan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://detikperistiwa.co.id/wp-content/uploads/2024/03/IMG-20240311-WA0045.jpg