Bener Meriah – detikperistiwa.co.id
Insiden pembakaran lahan terjadi di wilayah Dusun Jalung, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah Kamis yang lalu, 31 Juli 2025. Kejadian tersebut diduga terjadi saat tim Conservation Response Unit (CRU), mitra dari WWF, melakukan penggiringan gajah liar yang masuk ke wilayah pemukiman warga Desa Blang Rakal.Minggu(03/08/2025)
Namun, dalam proses penggiringan tersebut, api yang digunakan untuk membuka jalur dilaporkan menjalar ke lahan warga dan menyebabkan sejumlah kebun kopi milik masyarakat hangus terbakar. Salah satu lahan yang terdampak adalah milik Pak Noto dan beberapa warga sekitar Dusun Jalung.
“Atas kejadian ini, kami sebagai masyarakat merasa sangat dirugikan. Kebun kopi yang telah kami rawat bertahun-tahun kini habis terbakar, sementara tidak ada penjelasan ataupun permintaan maaf dari pihak CRU maupun WWF,” ujar salah satu warga yang tidak ingin disebutkan namanya.
Masyarakat menyayangkan tidak adanya komunikasi atau langkah tanggung jawab dari pihak-pihak yang terlibat. Mereka berharap agar kerugian yang dialami dapat direspons secara serius dan menjadi perhatian oleh lembaga terkait.
“Kami minta agar pihak terkait tidak tinggal diam. Harapan kami, ada tindak lanjut dan kejelasan, karena ini menyangkut masa depan dan penghidupan kami,” pungkas warga.
Sebagaimana diketahui, pengelolaan dan penanganan konflik satwa liar di Aceh, termasuk penggiringan gajah, berada di bawah koordinasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) bersama mitra konservasi seperti WWF dan CRU. Namun, dalam insiden ini, masyarakat belum mengetahui apakah BKSDA terlibat langsung atau mengetahui proses penggiringan yang berdampak pada lahan mereka.
Pihak media telah mengirimkan permintaan konfirmasi kepada BKSDA Aceh dan tim CRU melalui pesan singkat WhatsApp, untuk mendapatkan penjelasan terkait kejadian tersebut. Namun hingga berita ini ditayangkan, belum ada jawaban atau tanggapan resmi yang diterima dari kedua pihak.(#)