Pak Baong silakan angkat kaki dari Bener Meriah.

Bener Meriah – detikperistiwa.co.id

Dengan pelantikan PJ. Bupati Bener Meriah pada tanggal 14 Juli 2024 ada secercah harapan dan angin segar untuk kemajuan daerah ke arah yang lebih baik.

Tentu pergantian ini tidak semua bisa satu ide satu tujuan bahkan satu arah, pasti ada yang sangat suka sangat berharap dan sangat tidak suka dan sangat tidak berharap mengenai keberadaan pak PJ di Bener Meriah mengingat kisah “Tomat” di Bener Meriah.

ada setitik keinginan dari masyarakat Bener Meriah agar kabupaten ini lebih baik lagi kedepannya atau paling kurang akan sama dengan apa yang sudah dilakukan oleh Haili Yoga selama 2 tahun menjabat sebagai PJ di Bener Meriah, ini pun jika pak Baong bisa menghargai dan menjalin silaturrahmi dengan stakeholder yang ada di Bener Meriah.

Tentu kita sangat faham pengangkatan PJ Bupati Baong untuk menjaga keamanan ketertiban dan kenyamanan masyarakat dalam menyambut Pilkada yang tidak lama lagi akan di laksanakan termasuk di Kabupaten Bener Meriah.

Namun kita juga harus berfikir realistis dan kritis ketika ada potensi kebijakan yang patut diduga sebuah permainan dari PJ. Bupati ini yang berakibat pada tidak harmonisnya hubungan antar warga di Bener Meriah ini.

Menjadi sebuah pertanyaan adalah pengangkatan PLH Sekda Bener Meriah pada tanggal 16 Juli 2024……?

artinya pengangkatan PLH terjadi dua hari setelah Pelantikan PJ.Bupati, dan ini sangat perlu kita kritisi mengingat ada potensi kejahatan anggaran yang dilakukan oleh PJ Bupati.

Semua kemungkinan bisa jadi bukan merupakan pelanggaran biasa tapi masuk pada ranah kriminal dan bahkan KKN atau mal Administrasi.

Pengangkatan PLH sekda ini belum sampai seminggu dengan keberadaan PJ Bupati berada di bener Meriah ini perlu kita kritisi karena sangat rentan dengan isu bagi bagi jatah di Pemda Bener Meriah.

Dan juga perlu kita Pertanyakan kenapa harus Sekwan yang saat ini masih memegang jabatan defenitif di sekretariat Dewan Bener Meriah..?
Hal ini mengingat peran sekwan yang sangat penting di DPRK Bener Meriah apakah tidak terjadi konflik of interest di sana saat pembahasan anggaran daerah dan anggaran belanja dewan juga potensi pembahasan fokir dewan….?

Dan Apakah pergantian ini berkaitan juga dengan waktu pembahasan anggaran 2025 yang semakin dekat, atau ini berkaitan bagi bagi upeti menjelang akhir masa jabatan atau juga ini berkaitan dengan janji janji politik antara dewan dengan PJ Bupati..semua bisa terjadi..?

Belum lagi dlm beberapa hari ini kita disuguhi dengan postingan beberapa orang di dunia Maya bahwa ada dugaan pergantian PJ sekda dan PLH sekda merupakan perintah salah satu ketua Partai tingkat kabupaten, tentu ini sangat berpotensi memancing konflik antar masyarakat di Bener Meriah karena mengingat kita sudah memasuki tahapan tahapan Pilkada di Bener Meriah.

Belum lagi dengan kabar angin mengenai dugaan pergantian ini adalah bagian dari kesepakatan “Rekomendasi Lombok” yang sampai saat ini masih gelap ketua.

Pak PJ Bupati……Bener Meriah ini sangat berbeda dengan beberapa kabupaten lainnya, ketika ada pemantik suasana maka semua berpotensi membara.

Maka pak PJ diharap bukan menjadi bagian dari pemantik kemarahan masyarakat, jika hal ini yang terjadi maka sebaiknya Pak PJ jangan datang lagi ke Bener Meriah atau jika sudah di Bener Meriah silakan angkat kaki dari Bener Meriah, karena di Bener Meriah yang dibutuhkan adalah keamanan, kenyamanan dan ketertiban dalam masyarakat, bukan untuk kongkalikong baru.

Penulis : Nasri Gayo Ketua LSM Garis Merah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://detikperistiwa.co.id/wp-content/uploads/2024/03/IMG-20240311-WA0045.jpg