Pasca Bencana Kabupaten Taput, Gedung Sekolah SMP Negeri 3 Tarutung di Rehabilitasi dan Renovasi

Tapanuli Utara – detikperistiwa.co.id

Pasca terjadi bencana gempa bumi di Tapanuli Utara (Taput) pada Oktober 2022, Ruangan kelas gedung Sekolah SMP Negeri 3 Tarutung yang berada di Jalan Raja Johannes Hutabaat, Hutatoruan IX, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara di rehabilitasi dan renovasi kembali oleh pemerintah.

Menurut pantauan Detik Peristiwa, Kamis (14/03/2024) di lokasi,tampak aktivitas sejumlah pekerja proyek bangunan sedang bekerja dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan terpasang juga papan plang proyek.

Dimana,proyek pembangunan SMP Negeri 3 Tarutung dengan kegiatan Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Sekolah Pasca Bencana di Kabupaten Tapanuli Utara saat ini berbiaya nilai kontrak Rp 25.895.014.000 dengan nilai sebesar Rp 5.507.525.553 sesuai dengan plang proyek yang terpasang di sekitar lokasi.

Adapun Sumber dana dari Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Cipta Karya Balai Prasana Permukiman Wilayah Sumatera Utara Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Sumatera Utara tahun 2024.

Masa pelaksanaan selama 240 hari kerja dan masa pemeliharaan selama 180 hari kerja. Adapun pekerjaan proyek ini dimulai dari akhir bulan tahun 2023 oleh kontraktor penyedia jasa konstruksi PT Insan Cita Group turut didampingi konsultan pengawas PT Harawana Consultant dengan nomor kontrak HK 02.03-Cb2/SPK/PPK PS WIL 1/Taput/11 status on progress.

Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Tarutung, Jonter Simamora,S.Pd saat ditemui di ruangan kerjanya membenarkan bahwa, Rehabilitasi dan Renovasi ruangan kelas akibat pasca bencana alam yang terjadi di Taput.

“Kami berterimakasih kepada Pemerintah dalam hal ini pihak Pemkab Taput dan Dinas PUPR yang telah tanggap untuk meronovasi ruangan kelas, dimana dulunya ruangan tersebut rusak akibat bencana alam, ” ucap Jonter Simamora,S.Pd yang baru sebulan menjabat Kepsek SMP Negeri 3 Tarutung.

Namun, Jonter Simamora sangat prihatin dengan situasi proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) para siswa/i, dimana dengan di lakukannya renovasi akibatnya jam belajar Siswa terpangkas atau berkurang berkisar satu jam.

“Hal ini sangat merugikan siswa,karena terjadi pembagian masuk jam belajar. Dimana proses belajar mengajar dibagi 2 shift. Untuk Kelas VII dan VIII masuk pagi sementara kelas IX masuk siang,sehingga ada pengurangan jam belajar Siswa,”
ucapnya.

Untuk itu, Dia berharap agar pelaksanaan pekerjaan pembangunan dilakukan secepatnya,sehingga tidak mengganggu aktivitas belajar mengajar.

“Karena saya melihat, pengerjaan proyek tersebut sangat lambat dan para pekerja bangunan nya sangat minim.padahal pekerjaan pembangunan di mulai bulan 12 2023 dan sekarang sudah bulan Maret. Menurut informasi yang saya dapat dan ketahui, masa pelaksanaan pekerjaaan nya selama 240 hari masa kerja,”ujarnya.

Sementara, Raden Bambang sebagai Mandor tukang bangunan saat dihubungi mengatakan, Bahwa proyek renovasi gedung merupakan proyek tanggap darurat pasca terjadi gempa bumi yang melanda Tapanuli Utara.

“Pelaksanaan nya dimulai pada bulan Desember 2023,dimana awal pekerjaan pada bulan tersebut dimulai merobohkan gedung bangunan yang rusak dan masa pengerjaan nya selama 240 hari masa kerja, “ucapnya.||| Toni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://detikperistiwa.co.id/wp-content/uploads/2024/03/IMG-20240311-WA0045.jpg