PETI Masih Merajalela di Desa Tambang Baru, 1 SET Diduga Milik, Jarwo di Jaga Ketat Warga SAD

Merangin – detikperistiwa.co.id

Provinsi Jambi dikenal sebagai salah satu daerah yang kaya akan bahan tambang dan mineral. Potensi tersebut diantaranya adalah bahan tambang emas yang tersebar di berbagai wilayah di Provinsi Jambi.

Aktivitas PETI pada saat ini juga cukup marak terjadi adalah Provinsi Jambi, Selain dampak positif, berbagai dampak negatif akibat aktivitas PETI juga telah dirasakan dan meresahkan masyarakat di kawasan PETI. Oleh karenanya, perlu dirumuskan strategi dan kebijakan dalam penanganan berbagai dampak negatif tersebut, khususnya terhadap kesejahteraan keluarga di sekitar wilayah PETI.

Kendati aparat terkait di Kabupaten Merangin telah melakukan razia penertiban terhadap penambang emas tanpa izin (PETI), hingga kini belum membawa hasil maksimal, bahkan aktivitas PETI semakin merajalela di beberapa Desa.

Kegiatan PETI dapat menimbulkan kerusakan dan pencemaran lingkungan pada wilayah kegiatan dan wilayah hilir dari lokasi PETI. Terjadinya kerusakan lingkungan, terutama disebabkan penggunaan merkuri untuk ekstraksi emas, yang dipraktikkan secara luas di pertambangan emas skala kecil

Seperti yang terjadi di Desa Tambang Baru Kecamatan Tabir Lintas, Kabupaten Merangin, Jambi ini, tepatnya di Bekas proyek tambang biji besi ini terpantau masih marak aktivitas PETI. (19/12/24).

Kepada media ini salah satu warga Desa! Tambang Baru yang enggan di publish namanya mengatakan, jika di desanya masih banyak aktivitas penambangan emas ilegal diantaranya adalah milik warga setempat bernama Jarwo.

“Di desa Tambang Baru ini masih banyak bang PETI, itu yang di Bekas proyek tambang biji besi ada 1 Set bang, kalau ndak salah punya Jarwo, dan lokasi tersebut dijaga oleh orang Kubu bang, namanya Andre” Demikian ungkapnya.

Dirinya juga mengharapkan, jika Aparat Penegak Hukum tidak bisa menangkap pelaku PETI tersebut, paling tidak aktivitas PETI yang ada di desanya ini bisa dihentikan agar kerusakan tidak bertambah parah.

Karena PETI tidak hanya merusak lingkungan secara umum, tetapi juga berdampak pada konflik-konflik serta perubahan sosial-ekonomi-budaya-lingkungan di sekitar wilayah pertambangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://detikperistiwa.co.id/wp-content/uploads/2024/03/IMG-20240311-WA0045.jpg