Polres Bener Meriah Ungkap Kronologi dan Fakta Forensik Kematian Sutrisman

filter: 0; fileterIntensity: 0.0; filterMask: 0; module: j; hw-remosaic: 0; touch: (-1.0, -1.0); modeInfo: ; sceneMode: Night; cct_value: 0; AI_Scene: (200, -1); aec_lux: 279.10168; hist255: 0.0; hist252~255: 0.0; hist0~15: 0.0;

Bener Meriah – detikperistiwa.co.id

Polres Bener Meriah memaparkan hasil penyelidikan terkait meninggalnya Sutrisman (50), warga Dusun Alur Pungkeh, Kampung Blang Rongka, Kecamatan Timang Gajah, dalam konferensi pers di Aula Endra Dharmalaksana, Kamis (14/8/2025).

Kapolres Bener Meriah AKBP Aris Cai Dwi Susanto, S.I.K., M.I.K. memimpin jalannya konferensi didampingi Kasat Reskrim, Kasi Humas, Kaur Identifikasi, serta Dokter Forensik RSUD Muyang Kute dr. Busyra Wanranto, Sp.F.M. Keluarga korban juga turut hadir dalam kesempatan tersebut.

Dalam keterangannya, Kapolres menyampaikan belasungkawa dan mengajak seluruh hadirin mendoakan almarhum. Ia menjelaskan, pada Minggu pagi (3/8/2025), korban berangkat ke kebun. Sekitar pukul 08.30 WIB, istrinya, Fatimah, menyusul karena korban tak kunjung pulang. Saat itu, ia menemukan suaminya tergeletak bersimbah darah di bawah pohon pinang.

Korban sempat dibawa ke Puskesmas Lampahan, kemudian dirujuk ke RSUD Muyang Kute, dan akhirnya ke RSU Fauziah Bireuen. Namun, nyawanya tidak tertolong.

Kasat Reskrim mengungkapkan, keterangan saksi termasuk istri korban menunjukkan adanya perubahan perilaku korban beberapa hari sebelum kejadian, seperti terlihat murung dan menyendiri.

Kaur Identifikasi menjelaskan, tim Inafis Polres Bener Meriah bersama Polda Aceh telah melakukan olah TKP sebanyak tiga kali. Pada olah TKP pertama, polisi memasang garis polisi dan mengamankan barang bukti pisau berlumur darah. Olah TKP kedua memverifikasi posisi korban saat ditemukan, sedangkan olah TKP ketiga berhasil menemukan kaos hitam milik korban yang berlumuran darah di RSUD Muyang Kute.

Dari hasil pemeriksaan forensik, dr. Busyra menyebut korban mengalami luka akibat benda tajam di leher, perut, dan lengan. Luka di leher memutus pembuluh darah besar yang mengakibatkan perdarahan hebat. Berdasarkan ciri luka, ditemukan indikasi kuat bahwa luka tersebut diakibatkan oleh perbuatan korban sendiri.

Kapolres menegaskan, seluruh temuan ini telah disampaikan secara terbuka kepada keluarga korban dan masyarakat melalui konferensi pers tersebut.(#)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://detikperistiwa.co.id/wp-content/uploads/2024/03/IMG-20240311-WA0045.jpg