Puluhan Pedagang Kaki Lima Geruduk SMKN 1 Pemalang NEPAL
Https//detikperistiwa.co.id Pemalang, Jawa Tengah – 2 September 2025
Puluhan pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di depan SMKN 1 Pemalang, Jalan Gatot Subroto, Bojongbata, mendatangi pihak sekolah pada Selasa (2/9). Mereka mengeluhkan larangan dari pihak sekolah yang tidak memperbolehkan siswa-siswi membeli jajanan di luar area sekolah.yang Tertuang Melalui watshap Para murid sbb.
*INFORMASI*
Yth. Bapak Ibu Wali Kelas X, XI, dan XII SMK Negeri 1 Pemalang.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Mohon disampaikan ke murid, berdasarkan hasil Rapat Evaluasi Manajemen Sekolah terkait dengan Penegakan Disiplin dan Budaya Jajan, maka diputuskan mulai besok Jumat, 22 Agustus 2025 :
1. *Saat jam sekolah murid dilarang membeli jajan di luar pagar sekolah termasuk beli jajanan online.*
2. Sekolah menyediakan fasilitas untuk jajan berupa kantin, Nepal Mart dan Library Cafe.
Demikian informasi ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
Wa’alaikumsalam Wr. Wb.
ttd
KS SMKN 1 PML
Larangan itu, menurut pihak sekolah, diberlakukan demi mengurangi sampah. Namun, para pedagang merasa keberatan dan menganggap imbauan tersebut merugikan mata pencaharian mereka. Karena itu, para pedagang meminta didampingi oleh awak media,
Kolaborasi Dari Berbagai Media cetak dan online. untuk melakukan mediasi dengan pihak sekolah. Dalam keluhanya,Salah satu pedagang bakso, Bagiyo, yang sudah bertahun-tahun berjualan di kawasan tersebut, mengaku resah.
“Bang, boleh minta tolong dampingi saya dan teman-teman untuk konfirmasi ke pihak sekolah? Ada perintah dari SMKN 1 Pemalang yang tidak membolehkan siswa jajan di luar area sekolah,” ujarnya kepada awak media.
Mediasi dengan Pihak Sekolah
Mediasi kemudian digelar antara 17 pedagang dengan perwakilan sekolah, yakni Nurul Fuadah (Wakil Kepala Sekolah SMKN 1 Pemalang) beserta beberapa guru. Namun, suasana sempat memanas setelah Nurul Fuadah melontarkan pernyataan yang dianggap kurang pantas.
“Bapak-bapak pedagang seharusnya datang ke sini tidak usah bareng mereka,” katanya sambil menunjuk ke arah awak media yang hadir.
Selain itu, Nurul juga menyampaikan rencana sekolah untuk membuka mart (toko mini) serta memperkuat kantin di dalam sekolah. Hal tersebut semakin membuat pedagang khawatir akan kehilangan pelanggan tetapnya, yakni para siswa.
Ketegangan dengan Awak Media
Ucapan Nurul yang menuding kehadiran media seolah mencari-cari celah, membuat suasana semakin tegang. Terjadi adu argumen antara pihak sekolah dan awak media.
Arden Suhadi, salah satu jurnalis yang mendampingi pedagang, menyayangkan sikap pihak sekolah.
“Terus terang saya tidak suka dengan kata-kata yang disampaikan pihak SMKN 1 Pemalang. Kami dianggap mencari celah, padahal kami hanya dimintai tolong oleh pedagang,” tegasnya.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada keputusan pasti dari pihak SMKN 1 Pemalang yang dapat menenangkan para pedagang kaki lima.
Penulis :Tim Awak Media