Sepekan Operasi Patuh Pallawa 2025 Polda Sulsel, Kecelakaan Turun 45 Persen, Tilang Manual Naik 199 Persen

Makassar,Sulawesi Selatan-detikperistiwa.co.id 

Polda Sulawesi Selatan merilis hasil Analisa dan Evaluasi (Anev) pelaksanaan Operasi Patuh Pallawa 2025 pada H-7 sejak tanggal 14 hingga 20 Juli 2025.

‎Secara umum, kinerja preventif, edukatif, dan penegakan hukum mengalami peningkatan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan capaian positif dalam upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polda Sulsel.

Pada aspek pendidikan masyarakat lalu lintas (Dikmas Lantas), terjadi kenaikan dalam kegiatan penyuluhan dari 23.045 kegiatan pada 2024 menjadi 23.253 kegiatan pada 2025 atau naik 1 persen.

Sementara itu, jumlah media sosialisasi seperti spanduk, leaflet, stiker, dan bilboard yang disebar dan dipasang juga meningkat tajam sebesar 16 persen, dari 2.966 menjadi 3.454 buah.

‎Kegiatan preventif yang dilakukan jajaran Polda Sulsel turut menunjukkan tren positif.

Kegiatan pengaturan lalu lintas meningkat 1 persen dari 1.241 menjadi 1.252 kali.

‎Penjagaan meningkat dari 143 menjadi 156 kali (naik 9%), pengawalan dari 72 ke 85 kali (naik 18%), dan patroli dari 527 menjadi 536 kali (naik 2%).

Dirlantas Polda.Sulsel, Kombes Pol Karsiman SIK melalui Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Sulsel, AKBP Dr Amin Toha,SH.MH menjelaskan, hal ini mencerminkan konsistensi kehadiran polisi di lapangan dalam menjamin keamanan dan ketertiban lalu lintas.

‎”Namun, dalam hal penegakan hukum (represif), terdapat dinamika menarik,” ucapnya.Senin,(21/07/2025).

Penindakan melalui ETLE statis dan mobile justru menurun drastis, masing-masing turun 40% dan 70%.

Sebaliknya, tilang manual meningkat tajam hingga 199%, dari 93 kasus menjadi 278 kasus.

Selain itu, teguran mengalami penurunan tipis sebesar 9%. Perubahan ini menunjukkan pergeseran strategi dalam pendekatan penindakan pelanggaran lalu lintas.

Paling menggembirakan adalah penurunan signifikan pada jumlah kecelakaan lalu lintas dan korban.

Nah, Jumlah kecelakaan turun 45%, dari 158 menjadi 87 kejadian.

Korban meninggal dunia menurun drastis sebesar 75% dari 20 menjadi hanya 6 orang.

Korban luka berat juga turun 83% dan luka ringan menurun 35%. Meski demikian, kerugian materiil justru naik 12% dari Rp159 juta menjadi Rp184 juta, yang kemungkinan disebabkan oleh nilai kerusakan kendaraan yang lebih tinggi.

Temuan ini menjadi refleksi penting bahwa peningkatan kualitas operasi berbanding lurus dengan keselamatan pengguna jalan. 

Niar Ch

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://detikperistiwa.co.id/wp-content/uploads/2024/03/IMG-20240311-WA0045.jpg