Sinergi Lintas Komunitas: GEMPAR Sidoarjo dan OBN Tebar Kepedulian Lewat Khitan Massal dan Santunan untuk Janda

Sidoarjo – detikperistiwa.co.id

01 November 2025, Sekretariat DPD LSM Generasi Muda Peduli Aspirasi Masyarakat (GEMPAR) Sidoarjo di Jalan Diponegoro, Wonoayu, menjadi saksi bisu dari kolaborasi kemanusiaan yang menghangatkan. Bersama OBN (Offroader Bersatu Nusantara), LSM GEMPAR membuktikan bahwa perjuangan sosial tidak melulu harus melalui aksi jalanan yang lantang, melainkan juga melalui tindakan nyata yang langsung merangkul dan meringankan beban masyarakat. Mereka menggelar Khitan Massal dan Santunan bagi Janda Tidak Mampu.

Di bawah nakhoda Agus Hariyanto, S.H., sosok yang dikenal tegas dalam advokasi namun kaya empati, DPD LSM GEMPAR menegaskan posisi lembaga sosial sebagai garda depan perjuangan rakyat dan penyebar kepedulian. Sejak mentari meninggi, puluhan anak-anak dari keluarga prasejahtera telah berdatangan. Kecemasan di wajah sebagian anak yang menunggu giliran dikhitan perlahan sirna berkat suasana cair dan kehangatan yang ditebarkan oleh relawan dan tenaga medis.

Kegiatan ini semakin meriah dan terorganisir berkat dukungan penuh dari berbagai elemen, termasuk tokoh masyarakat, pemuda, dan komunitas otomotif OBN dan IMI. Ketua OBN, Mulyadi, bersama pengurus lainnya, tak hanya hadir sebagai tamu, namun turut memberikan dukungan moril dan logistik. Bahkan, anggota IMI dan OBN menunjukkan solidaritasnya dengan membantu mengatur antrean dan mendampingi anak-anak pasca khitan, membuktikan bahwa kepedulian sosial melintasi batas profesi dan latar belakang.

“Kami dari komunitas otomotif sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini. DPD LSM GEMPAR Sidoarjo tidak hanya berbicara tentang perubahan, tapi benar-benar melakukan sesuatu untuk masyarakat. Ini langkah konkret yang patut ditiru,” ujar Mulyadi, mengapresiasi kolaborasi tersebut.
Panggilan Nurani dan Makna di Balik Seremoni
Dalam sambutannya, Agus Hariyanto, S.H., menegaskan bahwa aksi ini adalah panggilan nurani dari lembaga yang lahir dan berjuang untuk rakyat. “GEMPAR dibentuk bukan untuk mencari nama atau keuntungan. Kami hadir sebagai bagian dari masyarakat, yang merasakan langsung denyut kesulitan di lapangan. Khitanan massal dan santunan ini adalah langkah kecil, tapi kami ingin memberi makna besar,” ujarnya dengan penuh ketegasan dan kehangatan.

Total 39 anak dari keluarga kurang mampu mendapat layanan khitanan massal secara gratis, lengkap dengan bingkisan alat sekolah, sarung, dan uang saku. Lebih lanjut, 50 janda tidak mampu menerima uluran kasih berupa paket sembako dan bantuan tunai. Haru biru tak terhindarkan.

Salah satu penerima santunan, Ibu Suparmi (90 tahun), tak kuasa menahan tangis bahagia. “Sudah lama saya tidak dapat bantuan seperti ini. Terima kasih untuk LSM GEMPAR, semoga diberi panjang umur dan rezeki. Bantuan ini sangat berarti buat kami yang hidup sendiri,” tuturnya sambil meneteskan air mata.
Menjadikan Kemanusiaan Sebagai Budaya Organisasi
Kegiatan ini adalah hasil gotong royong luar biasa antara pengurus GEMPAR, relawan muda, dan tenaga medis puskesmas setempat yang berpartisipasi sukarela. Ketua panitia mengungkapkan komitmennya, bahwa aksi sosial seperti ini akan menjadi agenda rutin dan budaya di organisasinya. “Kami ingin menjadikan kegiatan sosial sebagai budaya di organisasi ini. Ke depan, GEMPAR akan turun langsung ke desa-desa untuk membantu masyarakat yang membutuhkan,” janjinya.

LSM GEMPAR, yang selama ini dikenal aktif dalam advokasi masyarakat dan pendampingan hukum, membuktikan bahwa jiwa kritis harus diimbangi dengan kepekaan sosial. Mereka kerap menjadi jembatan bagi masyarakat kecil ke lembaga pemerintahan, namun di saat yang sama, mereka juga menaruh perhatian besar pada isu kemiskinan.

“Kami ingin melahirkan generasi muda yang tidak hanya kritis, tapi juga peka terhadap penderitaan orang lain. Inilah bentuk perjuangan kami: turun ke lapangan, menyentuh hati rakyat, bukan sekadar menulis laporan,” tegas Agus.

Acara ditutup dengan doa bersama dan pembagian hadiah, sebuah simbol dari rasa syukur dan kebahagiaan masyarakat. Dengan semangat kemanusiaan, DPD LSM GEMPAR Sidoarjo bersama OBN dan IMI menegaskan bahwa mereka adalah pejuang tanpa seragam, yang mencari makna dari setiap langkah dan akan terus hadir di tengah rakyat, membuktikan diri sebagai gerakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. (Fat-Al)