Sosok Almisry,Layak Pimpin PD.Gayo,BUMD Aceh Tengah ,Tokoh Masyarakat Kecamatan Linge Nyatakan Dukungan.

Takengon |- detikperistiwa.co.id

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bukan hanya instrumen ekonomi daerah, tetapi juga cermin integritas dan profesionalisme. Inilah pesan kuat yang disampaikan AlMisry Al-Isaqi, melalui Konsep Paper Rencana Bisnis PD.Pembangunan Tanoh Gayo untuk periode 2025–2030, Jum’at (05/09/2025).

Dalam makalah setebal 35 halaman tersebut, AlMisry Al-Isaqi menekankan bahwa BUMD dalam hal ini PD. Pembangunan Tanoh Gayo dapat menjadi pendorong Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersih dan berkelanjutan, tanpa harus terjerumus kedalam praktik korupsi.

“BUMD bisa menghasilkan PAD tanpa harus korupsi. Kuncinya pada tata kelola yang profesional, transparan, dan mengedepankan pemberdayaan dan pelayanan,” ujar AlMisry dalam makalahnya.

Pria kelahiran Aceh Tengah tepatnya Isaq 23 Maret 1983 itu bukan sosok baru dalam urusan kelembagaan dan tata kelola.

Ia merupakan alumni Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN-SU) tahun 2007 dan lulusan Universitas Muhamaddiyah Sumatera Utara tahun (UMSU) 2016.

Selain itu, ia juga alumni Lembaga Dewan Sengketa Indonesia (DSI) tahun 2023 serta tercatat sebagai Mediator Non Hakim bersertifikat.

ia menyampaikan, PD.Pembangunan Tanoh Gayo adalah Perseroan Daerah (Perseroda), sudah seharusnya, diarahkan untuk menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi daerah.

AlMisry menawarkan strategi lima tahunan dengan fase bertahap mulai dari fondasi organisasi, ekspansi usaha, digitalisasi, hingga pembentukan usaha baru.

Tahun 2025 akan difokuskan pada penataan internal,evaluasi usaha eksisting dalam hal Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (PHHBK) Getah Pinus,serta pemetaan potensi bisnis lokal.

Tahun-tahun selanjutnya mencakup peluncuran usaha strategis seperti, pengelolaan pasar dan pengelolaan sampah, pengembangan agrowisata, serta integrasi digital untuk efisiensi layanan.

“Strategi yang ditawarkan menyasar peningkatan PAD dengan pendekatan inovatif dan kolaboratif,” terangnya.

Ia menambahkan bahwa setiap fase didesain agar sejalan dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

Fokus pada Sektor Produktif dan Inklusif.

Rencana bisnis Almisry menggaris bawahi empat sektor prioritas yang dinilai paling prospektif, pertanian dan agroindustri, perdagangan dan ritel lokal, pariwisata dan event organizer, serta sektor properti dan jasa.

Dalam pandangan AlMisry, keempat sektor tersebut mampu menggerakkan ekonomi lokal secara langsung dan melibatkan masyarakat sebagai pelaku utama.

“PD Pembangunan Tanoh Gayo harus hadir sebagai solusi,bukan pesaing bagi pelaku usaha kecil.Kemitraan dengan UMKM,BUMDes/BUMKp,koperasi, dan sektor swasta harus diperkuat,” tegasnya.

Pendanaan Transparan dan Proyeksi Pertumbuhan.

AlMisry Al Isaqi memaparkan rencana pembiayaan yang fleksibel namun terukur. Modal awal diusulkan berasal dari penyertaan modal usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (Getah Pinus) kerja sama investasi (KPBU),atau pinjaman lunak.

Target pendapatan di tahun pertama dipatok sebesar Rp.1 miliar dengan proyeksi pertumbuhan 20% per tahun.Langkah ini harus diiringi dengan implementasi sistem keuangan digital serta pelatihan manajerial bagi SDM internal guna menjamin transparansi dan efisiensi pengelolaan.

Nilai Bersih dan Profesional sebagai Identitas BUMD

Dalam makalah,AlMisry Al Isaqi menegaskan pentingnya nilai-nilai organisasi sebagai dasar perilaku bisnis. Ia menekankan empat pilar utama: hidup bersih (dari korupsi dan kebohongan), profesionalisme, pelayanan sepenuh hati, dan kerja tim yang sinergis.

“PD Pembangunan Tanoh Gayo harus bebas dari konflik kepentingan.Budaya kerja bersih dan berintegritas harus menjadi napas sehari-hari,” katanya.

Masyarakat Terlibat PAD Meningkat

Calon Direktur PD Pembangunan Tanoh Gayo ini, AlMisry Al Isaqi menggaris bawahi pentingnya partisipasi publik dalam setiap lini usaha PD Pembangunan Tanoh Gayo.

“Rasa memiliki masyarakat terhadap usaha PD Tanoh Gayo akan menjadi benteng alami dari penyimpangan,” ujarnya.

Ia juga merekomendasikan agar roadmap pengembangan lima tahun disusun secara rinci dengan indikator kinerja utama yang terukur dan dievaluasi secara berkala.

Pewarta Aharuddin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *