Susilawati Klarifikasi Terkait Tuntutan Masyarakat Weh Lukup Kekuyang

Aceh Tengah – detikperistiwa.co.id

Anggota DPRK aceh Tengah Daerah Pilihan Aceh Tengah 3 Mengklarifikasi Berita “Masyarakat Dusun Weh Lukup Kekuyang Menuntut Janji Politik Anggota DPRK Aceh Tengah Susilawati” yang beredar di media sosial beberapa yang lalu.

Susilawati menerangkan sebenarnya ada kesalah pahaman terkait janji politik yang saya buat di tahun 2019 yang lalu.

Saya cerita yang sebenarnya, Pada masa kampanye 2019 benar saya membuat janji politik kepada masyarakat Dusun weh kukup Kp Kekuyang dan seluruh masyarakat tahu bahwa jalan itu dalam kawasan hutan lindung.

Waktu kami kesana proses pengajuan pembebasan kawasan sedang di proses oleh KPH 2 Bersama reje kekuyang, besar harapan kami setelah kami duduk pembebasan kawasan sudah ada agar saya bisa mengalokasikan Pokir Kesana, Ujar Susi.

Setelah duduk saya juga kembali kesana di masa reses (poto terlampir) bahwa saya akan tunaikan janji saya jika pembebasan kawasan hutan lindung sudah ada.

Kemudian di ketok palu anggaran tahun 2022 Antisipasi kawasan akan dibebaskan saya sudah mengalokasikan pagu sebesar 500 juta.

Untuk dana pemeliharaan jalan atau melakukan Pengerasan jalan yang sudah melebihi target janji saya di kontrak itu sebesar 300 juta.

Setiap tahun anggaran saya sudah koordinasikan dengan reje kekuyang karena saya juga tau bagaimana sulitnya akses ke dusun weh lukup tersebut.

Namun lagi- lagi sampai proses tender dilaksanakan pembebasan kawasan belum ada sehingga saya sampaikan ke reje kekuyang bahwa jatah yang sudah saya alokasikan ke Wihlukup, Kita alihkan ke perkerasan jalan Kala ketol – Burlah, jalan itu juga lintasan utama yang dilewati oleh masyarakat Wihlukup Kekuyang, Buge Ara, Bintang Pepara.

Janji politik 300 juta harus masuk ke Wihlukup baik infrastruktur dan pemberdayaan ekonomi,Sekali lagi, Susilawati Jelas infrastruktur kendala di kawasan hutan lindung dan pemberdayaan ekonomi terkendala di kelompok penerimanya, Sebelumnya beberapa tim penggerak saya di wihlukup pernah saya panggil untuk berkoordinasi tentang jalan itu

Karena tahun 2021, 2022 juga belum ada pembebasan maka saya tanya pada tim penggerak apakah tetap usulan ini untuk jalan?atau untuk pemberdayaan ekonomi?.

Jawaban mereka tetap saja untuk jalan agar semua masyarakat bisa menikmati kalau untuk pemberdayaan hanya orang tertentu saja yg merasakanya, itu jawaban tim saya disana, bersyukur tim saya di wihlukup tidak mengutamakan untuk pribadinya melainkan memikirkan untuk masyarakat banyak.

Bahwa yang mereka tidak tahu bahwa saya bersama reje dan tim penggerak yang lain pernah membahas hal iniini, Tegas Susi.(Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://detikperistiwa.co.id/wp-content/uploads/2024/03/IMG-20240311-WA0045.jpg