Tabligh Akbar Habib Rizik Di Pegundan Pemalang Berahir Tawuran Antar Lembaga FPI vs PWI.LS Puluhan Korban Berjatuhan

Berita Terkini: Tablig Akbar Habib Rizieq Shihab di Pegundan Berujung Tawuran, Puluhan Korban Jatuh pada Rabu MalamPegundan, 23 Juli 2025 – Tablig Akbar yang digelar oleh Habib Rizieq Shihab di Lapangan Pegundan, Kabupaten Pemalang Jawa Tengah, berakhir ricuh pada Rabu malam. Acara keagamaan yang semula berlangsung kondusif itu mendadak berubah menjadi ajang tawuran massal, menyebabkan puluhan orang luka-luka.Pemicu Kericuhan: Konflik Antara PWI.LS dan FPIMenurut laporan sementara dari pihak kepolisian, insiden ini dipicu oleh ketegangan antara dua kelompok massa, yakni Laskar Sabilillah dari PWI.LS (Persatuan Warga Islam – Laskar Sabilillah) dan massa pendukung FPI (Front Persaudaraan Islam). Perseteruan yang telah memanas di media sosial dalam beberapa hari terakhir akhirnya memuncak di lapangan tempat acara berlangsung.Beberapa akun media sosial disebut menyebarkan narasi provokatif dan saling tuding antar kedua kelompok. Pro dan kontra mengenai kehadiran Habib Rizieq juga menjadi pemicu utama memanasnya suasana.Puluhan Korban Terluka, Aparat Terjun ke LokasiBentrok mulai pecah sekitar pukul 21.30 WIB, sesaat setelah acara utama selesai. Massa dari kedua belah pihak mulai saling lempar botol, batu, dan benda tumpul lainnya. Suara sirine ambulans dan tembakan peringatan dari aparat terdengar hingga dini hari.Kapolres Pemalang AKBP,.EKO SUNARYO,. S.I.K.M.K.P, menyatakan bahwa aparat telah mengamankan lebih dari 30 orang yang diduga sebagai provokator. “Kami masih mendalami pemicu utama bentrokan ini. Yang jelas, ada indikasi kuat bahwa media sosial memainkan peran besar dalam menyulut emosi massa,” ujarnya.Hingga Kamis pagi, tercatat korban luka-luka, beberapa di antaranya harus dirujuk ke rumah sakit dengan luka serius.Ajakan Damai dan Penyelidikan LanjutHabib Rizieq, yang sempat diamankan ke tempat aman saat kericuhan pecah, mengimbau agar umat Islam tidak mudah terprovokasi dan menyerahkan proses penyelesaian pada hukum. “Ini bukan ajaran Islam. Kita datang untuk berdakwah, bukan untuk bertikai,” ucapnya dalam pernyataan singkat.Pihak PWI.LS dan FPI belum mengeluarkan pernyataan resmi, namun tokoh masyarakat setempat mendesak kedua belah pihak untuk melakukan rekonsiliasi guna mencegah eskalasi lebih lanjut.Pihak Berwenang: Akan Ada Penindakan TegasPemerintah daerah menyatakan keprihatinannya atas insiden ini. Bupati Pemalang, ANOM WIDIANTORO menegaskan bahwa tidak akan ada toleransi terhadap segala bentuk kekerasan dan provokasi. “Kami akan menindak tegas siapa pun yang terbukti menghasut atau memicu kekerasan,”Lanjut:

Pada Rabu malam, 23 Juli 2025, di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Pemalang, terjadi bentrokan berdarah antara anggota ormas Perjuangan Walisongo Indonesia – Laskar Sabilillah (PWI‑LS) dan pendukung Front Persaudaraan Islam (FPI) saat pengajian akbar yang berujung kekerasan .🔍 Kronologi Singkat:Ratusan anggota PWI‑LS mencoba menerobos masuk ke lokasi pengajian akbar yang menghadirkan Habib Rizieq Shihab .Terjadi perlawanan dari massa FPI, sehingga kerusuhan meletus — lemparan batu, kayu, botol, hingga penggunaan senjata tajam dilaporkan .👥 Korban & Penanganan:Dilaporkan 5 orang terluka, termasuk satu anggota kepolisian, akibat sabetan benda tajam dan lemparan benda keras .Bupati Pemalang, Anom Widiyantoro, menyatakan bahwa korban sudah dirawat di puskesmas dan rumah sakit, dan proses pendataan masih berlangsung (jumlah berkisar antara 5–13 orang) .🛡️ Respon Pihak Berwenang:Aparat gabungan dari Polres dan Kodim dikerahkan untuk mengawal dan menenangkan situasi .Bupati memberikan imbauan agar masyarakat “tidak terprovokasi, menahan diri, dan menjaga kondusifitas” agar tidak muncul bentrokan susulan .—Kesimpulan:
Bentrokan antara PWI‑LS dan FPI di lokasi pengajian akbar Habib Rizieq di Pegundan Rabu malam mengakibatkan sejumlah korban luka, termasuk polisi. Pihak berwenang sedang memantau, mendata, serta mengamankan lokasi. Situasi saat ini cukup tegang dan dibutuhkan upaya kehati‑hatian agar ketegangan tidak berkembang menjadi konflik berkelanjutan.—(Mujihartono Kaperwil Jateng)Oleh: Https//detikperistiwa.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://detikperistiwa.co.id/wp-content/uploads/2024/03/IMG-20240311-WA0045.jpg