Detikperistiwa.co.id
Imam Ibnul Qayyim (Abu Abdillah, Muhammad Bin Abu Bakr Bin Qayyim al Jauziyyah, w. 751 H) rahimahullah berkata,
“Ketika seluruh doa dipadukan dengan kehadiran hati seutuhnya terhadap suatu hal yang dipinta, serta bertepatan dengan waktu-waktu mustajab. Ada 6 waktu mustajab:
1. Sepertiga malam terakhir
2. Ketika azan (disela-sela azan)
3. Di antara jeda azan dan iqamah
4. Di penghujung shalat wajib (setelah zikir yang dianjurkan)
5. Ketika naiknya imam ke atas mimbar (untuk berkhutbah) hingga selesainya shalat jum’at
6. Setelah waktu ashar
Ketika berdoa wajib dengan kekhusyu’an hati, perasaan di hadapan Allah, kerendahan diri, meminta dengan sepenuh hati, serta rasa lemah kepada-nya.
Beberapa indikator yang hendaknya diperhatikan seseorang yang berdoa:
1. Menghadap kiblat
2. Dalam keadaan suci
3. Mengangkat kedua tangan
4. Memulai doa dengan memuji dan menyanjung Allah dengan sebaik-baik pujian
5. Shalawat kepada baginda Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam
6. Mendahulukan hajatnya berupa taubat dan permohonan ampun
7. Menghadap Allah, memohon dengan sangat butuh kepada Allah, memuji-Nya dengan sanjungan yang pantas dan hanya untuk-Nya, serta berdoa dengan rasa harap akan dikabulkan dan cemas takut apabila tidak dikabulkan, sehingga berdoa terus-menerus
8. Bertawassul dengan berbagai nama dan sifat, serta Mentauhidkan-Allah Sebenar-benarnya Tauhid (Meng Esakan Allah tidak ada Sekutu)
9. Mendahulukan doa yang wajib
10. Dan perbanyak bersedekah dengan ikhlas mengharap ridhaNya tanpa ada hal lainnya
Maka doa yang dipanjatkan dengan sedemikian rupa Insya Allah tidak akan tertolak, terlebih lagi syarat dan rukun lengkap dan bertepatan dengan tempat cara doa-doa yang disebutkan Nabi Muhammad shallallahu a’laihi wasallam (SAW) yang diharapkan dapat terkabul, atau bahkan doa-doa tersebut mengandung nama (Allah) yang sangat agung.”
Maka semuanya itu harus dengan mempunyai Ilmu karena dengan ilmu akan bersinar Belajarlah sebelum menyesal,penyesalan itu sungguh datang terlambat
Penulis:(Surya Pasee)