
Warga yosorejo pekalongan Mengeluh Lahan Warga Di Jadikan Tempat Pembuangan Sampah Hingga Berbau Tak Sedap.
Warga Kelurahan Yosorejo, Kota Pekalongan, melaporkan adanya aksi pembuangan sampah sembarangan yang terjadi di sebuah kebun milik warga, tepatnya di gang dekat Bong Cina.
Sayangnya, lokasi kebun untuk pembuangan sampah tersebut berdekatan dengan permukiman warga. Hal ini, menyebabkan bau sampah mengganggu kenyamanan lingkungan sekitar.
Menurut laporan warga sekitar, pembuangan sampah biasanya terjadi pada dini hari, antara pukul 01.00 hingga 04.00 pagi.
Imbauan untuk masyarakat sekitar agar jaga kebersihan lingkungan demi kenyamanan bersama, dan jangan buang sampah sembarangan.
Lhur, menurut kalian apa ya kira-kira alasan pada buang sampah sembarangan?
1. Kurangnya Fasilitas atau Akses Tempat Sampah
- Warga mungkin tidak punya akses mudah ke tempat sampah umum, atau jaraknya terlalu jauh.
- Tidak tersedia jadwal pengangkutan sampah yang rutin dan jelas.
2. Minimnya Kesadaran dan Pendidikan Lingkungan
- Sebagian masyarakat belum memahami dampak jangka panjang dari buang sampah sembarangan (bau, penyakit, banjir, dll).
- Pendidikan lingkungan di sekolah atau masyarakat masih terbatas.
3. Kebiasaan yang Sudah Mengakar
- “Sudah biasa dari dulu,” jadi buang sampah sembarangan dianggap hal biasa, apalagi jika belum ada sanksi tegas.
4. Tidak Ada Pengawasan atau Penegakan Aturan
- Jika tidak ada RT/RW atau pihak kelurahan yang aktif mengawasi dan menindak, pelanggaran akan terus terjadi.
- Jam dini hari (01.00–04.00) dipilih karena tidak ada yang melihat—ini menunjukkan kesengajaan sekaligus rasa takut ditindak.
5. Solusi Praktis dan Cepat (meskipun salah)
- Buang di kebun orang dianggap “cepat dan gampang” daripada harus menyimpan sampah di rumah atau membayar jasa angkut.
Saran Tindak Lanjut
- Sediakan tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang mudah dijangkau warga.
- Pasang CCTV atau ronda malam di titik rawan untuk mencegah pembuangan liar.
- Adakan sosialisasi rutin soal kebersihan lingkungan.
- Libatkan RT/RW dan karang taruna untuk pengawasan dan edukasi.
- Buat sistem pelaporan warga secara anonim jika melihat pelanggaran.
Kalau kamu tinggal di wilayah tersebut, bisa juga inisiatif ngajak warga sekitar bersih-bersih sambil diskusi solusi bareng. Kadang, dari obrolan sederhana, bisa muncul kesadaran kolektif.
Sumber: Pekalongan Info
Publikasi: Https//detikperistiwa.co.id
Penulis: Agung Biro Pekalongan