140 Ribu ton terserap, Progres Serapan Gabah/Beras BULOG Menjelang Bulan Ramadhan

Jakarta – detikperistiwa.co.id

Menjelang Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri tahun ini, permintaan komoditi pangan di pasar diperkirakan naik seperti biasanya akan tetapi sejauh ini pergerakan harga tetap terkendali. Khususnya komoditi beras, pemerintah juga berencana mengambil langkah dalam upaya stabilisasi harga pasokan pangan melalui operasi pasar kebutuhan pangan pokok. Di tengah mulainya masa panen, pemerintah melalui Perum BULOG tengah melakukan penyerapan gabah/beras sesuai ketentuan pemerintah dengan harga Rp 6.500,-/kg. Target sebanyak 3 juta ton penyerapan setara beras ini menjadi peluang pemerintah dalam memberikan harga yang baik kepada petani di Indonesia di tengah prakiraan surplus panen sebanyak 4,9 juta ton hingga Bulan Mei 2025 sesuai dengan informasi dari BPS dan Kementerian Pertanian.

Dukungan pemerintah berupa pemberian tambahan bantuan dana melalui mekanisme Operator Investasi Pemerintah (OIP) sebanyak 16,5 T membuat Bulog semakin concern dalam upaya penyerapan gabah/beras secara maksimal. Hingga saat ini serapan sudah mencapai lebih dari 140 ribu ton setara beras dengan realisasi harian di atas 8 ribu ton penyerapan.

Humas Perum BULOG Andrew R. Shahab memberikan bocoran terkait strategi Bulog dalam memenuhi target penyerapan dalam upaya tercapainya swasembada sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. “Hal penting yang kami lakukan pertama kali adalah gencar dalam melakukan sosialiasi terkait Harga Pembelian Pemerintah Gabah Kering Panen (GKP) Rp 6.500,-/kg kepada petani, harga yang ditawarkan pemerintah cukup baik untuk para petani di tengah memasuki masa panen ini. Strategi selanjutnya Bulog membentuk Tim Jemput Gabah di tingkat wilayah hingga cabang untuk bisa langsung membeli gabah hingga tingkat petani serta membentuk posko pengadaan hingga tingkat Gudang.”

“Melakukan koordinasi dengan para stakeholders, mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya mulai dari Dinas pertanian setempat, kelompok tani, gabungan kelompok tani, penyuluh pertanian hingga keterlibatan TNI-Polri hingga babinsa di tiap daerah. Selain sudah dilakukannya MoU antara Kementerian BUMN dan TNI terkait kerjasama strategis dalam upaya mencapai swasembada pangan sesuai arahan Presiden. Salah satu fokus utama dari MoU tersebut adalah menjadikan Babinsa TNI AD sebagai pendampingan pada saat pembelian gabah di petani serta mencari penggilingan untuk bekerjasama dengan BULOG. Kekuatan jaringan TNI-Polri khususnya Babinsa di desa-desa akan memudahkan pemberian informasi akurat dalam pemantauan panen di titik-titik produksi di suatu daerah.”

Keterlibatan Penggilingan – penggilingan padi di seluruh Indonesia juga menjadi salah satu upaya Perum BULOG untuk dapat memaksimalkan penyerapan gabah/beras. BULOG dan Perpadi (Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia) telah menjalin komitmen bersama dengan pendampingan dari Kementerian Pertanian untuk dapat bersama-sama dalam memenuhi terget penyerapan gabah/beras sebanyak 3 juta ton.

“Komitmen bersama ini sekaligus sebagai upaya pencapaian cadangan beras pemerintah untuk mendukung swasembada pangan” jelas Andrew.

Melalui pemenuhan target penyerapan setara beras sebanyak 3 juta ton dan stok yang dikuasai saat ini sebanyak 2 juta ton, BULOG memproyeksikan ketercukupan stok beras/ cadangan pangan pemerintah cukup hingga akhir tahun.

(Hms)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://detikperistiwa.co.id/wp-content/uploads/2024/03/IMG-20240311-WA0045.jpg