Majalengka – detikperistiwa.co.id
Pasangan Eman Suherman-Dena Muhamad Ramdhan resmi memimpin Kabupaten Majalengka periode 2025-2030. Setelah dilantik pada 20 Februari 2025, kini saatnya mereka membuktikan janji kampanye dengan kerja nyata. 100 hari pertama kepemimpinan mereka menjadi periode kritis, menentukan arah pembangunan Majalengka lima tahun ke depan. Saeful Yunus, SE.MM., seorang putra daerah dan aktivis Majalengka, mengungkapkan harapan dan kritik membangun untuk mengawal kinerja pemimpin baru ini.
Saeful Yunus menekankan pentingnya kepemimpinan yang merangkul seluruh lapisan masyarakat tanpa pandang bulu. Tidak boleh ada lagi perbedaan antara pendukung pasangan calon nomor urut satu dan dua. Bupati dan Wakil Bupati harus menjadi pemimpin untuk semua warga Majalengka. Beliau juga berharap slogan “Majalengka Langkung Sae” bukan hanya janji kampanye, tetapi terwujud dalam kerja nyata. Kepemimpinan yang tangguh juga harus mampu menerima kritik dan masukan positif sebagai penyemangat, bukan sebagai ancaman.
Beberapa poin penting yang disoroti Saeful Yunus terkait 100 hari pertama kerja Bupati dan Wakil Bupati Majalengka:
1. Pengawalan dan Kritik yang Konstruktif: Masyarakat dan pemangku kepentingan perlu mengawal, mengkritisi, dan mendukung agar 100 hari pertama kepemimpinan berjalan efektif. Kritik dan saran dapat disampaikan melalui berbagai saluran, termasuk media pemerintah, media sosial, dan media massa. Bupati dan Wakil Bupati perlu menyediakan saluran khusus untuk menampung aspirasi masyarakat.
2. Prioritas Program: Program yang populis dan fokus pada permasalahan utama masyarakat Majalengka perlu diprioritaskan. Beberapa contoh program yang disarankan:
– Penanggulangan Kemiskinan: Bukan hanya bantuan sementara, tetapi juga perlu adanya upaya untuk menciptakan lapangan kerja layak dan peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan.
– Peningkatan Pelayanan Publik: Perbaikan pelayanan publik yang mudah diakses masyarakat, seperti pengurusan KTP dan perizinan.
– Pembangunan Infrastruktur Cerdas: Integrasi infrastruktur konvensional dan digital untuk mendukung pelayanan publik yang berkualitas.
– Peningkatan Kapasitas SDM: Investasi pada SDM, baik masyarakat maupun aparatur pemerintah, untuk kemajuan Majalengka jangka panjang.
– Penanggulangan Korupsi: Komitmen untuk pemerintahan yang bersih dan transparan.
3. Tantangan Kepemimpinan: Kesulitan yang mungkin dihadapi antara lain kesolidan tim, keterbatasan waktu dan anggaran. Kepemimpinan yang melayani (“servant leader”) diperlukan untuk menghadapi tantangan ini.
Saeful Yunus mengajak masyarakat Majalengka untuk cerdas mengawal 100 hari pertama kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati, memberikan apresiasi untuk kinerja baik, dan menyampaikan kritik yang membangun untuk kinerja yang kurang memuaskan. Beliau berharap kepemimpinan Eman Suherman-Dena Muhamad Ramdhan dapat mewujudkan Majalengka yang lebih baik dan sejahtera bagi seluruh warganya.
(Team )