Jember – detikperistiwa.co.id
Semenjak ditutupnya jalan perlintasan jalur kereta api di sebelah barat stasiun kereta api Bangsalsari, kabupaten Jember, provinsi Jawa Timur beberapa tahun yang lalu. Mengakibatkan akses jalannya kegiatan masyarakat terutama perekonomian, kegiatan sosial, serta aktivitas masyarakat lainnya menjadi Terganggu.
Berbagai upaya serta keluhan ini tidak pernah di perhatikan dan tidak di hiraukan oleh pejabat pemerintah pemangku kebijakan yang berada di wilayah kabupaten Jember.
Zainul Arifin selaku tokoh masyarakat yang berada di lingkungan terdampak penutupan akses jalan ini, menyampaikan pada media Detik peristiwa.co.id Senin,20/1/2025 jalan yang ditutup oleh perusahaan kereta api Indonesia ini merupakan akses jalan utama masyarakat yang berada di jantung kota Bangsalsari. Semua kegiatan masyarakat berupa transportasi, perkonomian, serta kegiatan sosial menjadi Terganggu.
Lebih lebih ketika ada kematian anggota masyarakat di sekitar selatan stasiun kereta api Bangsalsari susah untuk melewati jalur ini dan memutar melalui jalan alternatif yang sangat jauh, tambahnya Zainul Arifin.
Masyarakat mengharapkan kepada pemerintah daerah kabupaten Jember, provinsi Jawa Timur untuk membuka kembali jalur yang di tutup oleh perusahaan kereta api Indonesia, pungkasnya.
Ali Sodikin selaku tokoh masyarakat dan juga ketua RT dusun Krajan Bangsalsari, kabupaten Jember, provinsi Jawa Timur mengatakan kepada jurnalis Detik peristiwa.co.id Senin,20/1/2025 akibat penutupan pintu yang berada di perlintasan kereta api Indonesia di sebelah barat stasiun Bangsalsari ini kegiatan perekonomian masyarakat dan kegiatan lainnya menjadi Terganggu.
Kami bersurat kepada pemerintah daerah kabupaten Jember, provinsi Jawa Timur memohon untuk membuka jalan itu kembali sehingga aktivitas masyarakat menjadi normal kembali, pungkasnya.
Penutupan jalan di perlintasan kereta api Indonesia yang berada di sebelah barat stasiun kereta api Indonesia Bangsalsari ditutup sepihak sejak tahun 2014. Yang menimbulkan keresahan dan terganggunya aktivitas perekonomian,sosial masyarakat setiap hari. Jalan mediasi sudah di tempuh namun selalu kandas ditelan arus politik dan kebijakan.
Sehingga masyarakat kecil dan lemah yang menjadi korbannya. (Udin).
