Tak Terima Namanya Dicatut Oleh Sejumlah Media,Teguh Supriyanto : ” Tidak Ada Etika Jurnalistik “
Semarang Https//detikperistiwa.co.id- Hoax merupakan informasi, kabar, berita yang palsu atau bohong. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) hoax diartikan sebagai berita yang bohong. Hoax yaitu informasi yang dibuat-buat atau direkayasa untuk menutupi informasi yang sebenarnya.
Dengan kata lain, hoax diartikan sebagai upaya memutarbalikan fakta menggunakan informasi yang seolah-olah meyakinkan akan tetapi tidak dapat diverifikasi kebenarannya.
Seperti halnya yang terjadi pada hari yang lalu, beberapa media memberitakan bahwa Warta1.id memuat pemberitaan hoax terkait mafia solar melakukan aktifitas pembelian BBM jenis solar pada Jum’at 31 Januari 2025 di SPBU 45.574.31 Pulodadi – Kadirejo Kec. Karangnom Kab. Klaten Jawa Tengah.
Disitu sejumlah media menulis narasi bahwa seolah-olah foto dan video yang diunggah oleh media Warta1.id menjiplak ataupun mengambil dari media atau wartawan lain, dan disitupun tertulis bahwa ada oknum wartawan yang membackup mafia solar pun dibilang berita bohong.
Padahal sudah terkonfirmasi oleh sang driver sendiri mengungkapkan bahwa pemilik dari pembelian BBM jenis solar bersubsidi dengan kapasitas melebihi batas wajar tersebut berinisial (Ndrg) dan si oknum wartawan sendiri yang menghubungi rekan kami melalui via telepon dan berusaha menyuap tim agar nantinya dapat anggaran pada setiap bulannya.
” Bang nanti kita jadi mitra dan saya pastikan dapat atensi tiap bulannya ” Ucap oknum wartawan dengan salah satu tim media kami.
Lebih parahnya lagi diartikel tersebut tertulis dengan jelas mencatut nama Teguh Supriyanto selaku Ketua Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) mengomentari pemberitaan Warta1.id yang dibilang hoax. Tanpa mengonfirmasi maupun meminta keterangan langsung (wawancara) terhadap yang bersangkutan.
Setelah Tim menyambangi kediaman Teguh Supriyanto selaku Ketua Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) pada Sabtu 1 Februari 2025 dan meminta keterangan langsung (wawancara) terkait statment ataupun pernyataan dirinya disejumlah media ia dengan tegas mengatakan tidak pernah membuat ataupun berbicara seperti itu.
” Tidak pernah mas, saya membuat statment atau pernyataan seperti itu di media manapun ” Ucapnya.
Dan saat Tim menanyakan perihal apakah ada media maupun wartawan yang menyambangi rumah beliau atau menghubungi via telepon, ia jawab dengan lugas sampai saat ini belum ada satupun media atau wartawan yang menghubungi dirinya.
” Gak pernah ada media manapun atau wartawan siapapun menghubungi saya untuk meminta tanggapan terkait pemberitaan media Warta1 tersebut ” Tandasnya.
Ditanya lebih lanjut terkait apakah beberapa media yang mencatut namanya salah satunya ada anggota dari Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI), masih dalam pendalaman dan pengecekan lebih lanjut.
” Akan saya kroscek satu persatu media mana saja dan wartawannya siapa agar bisa meminta pertanggung jawaban ” Tegasnya.
Melihat hal ini Teguh juga merasa kesal dan marah, namun sempat prihatin kenapa terjadi demikian. Menggunakan nama dan jabatan dirinya untuk mengcounter atau menangkis pemberitaan dari media Warta1.id yang jelas real sesuai data dan fakta dilapangan.
Berarti adanya indikasi membenturkan atau memprovokasi suatu lembaga atau media satu dengan lainnya, dalam hal ini Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) dengan Warta1.id yang jelas dibawah naungan PW.FRN (Persatuan Wartawan Fast Respont Nusantara) Counter Polri.
Teguh juga menyampaikan bahwa terkait hal ini langkah yang akan diambil nantinya biar membuat efek jera para media yang tidak profesional dengan pemberitaan, dan para jurnalis/wartawan yang menulis narasi jauh dari kaedah kode etik jurnalistik.
Ia juga berpesan kepada seluruh media maupun wartawan jika ada pemberitaan terkait statment maupun pernyataan seseorang diwajibkan harus konfirmasi terlebih dahulu kepada yang bersangkutan agar tidak diragukan validitasnya.