Babinsa Koramil 0824/16 Tanggul Dampingi Program Pipanisasi di Desa Selodakon, Jember, Jawa Timur.

Jember – detikperistiwa.co.id

Program unggulan pemerintah tentang ketahanan pangan nasional telah digulirkan dalam rangka pencapaian swasembada pangan nasional. Salah satu program yang dapat mendukung tercapainya swasembada pangan adalah pengairan yang cukup terhadap hamparan sawah.
Proyek ini adalah pipanisasi dan pompanisasi.

Kopral satu Wardoyo Dedi Prasetyo selaku Bintara Pembina Desa atau Babinsa desa Selodakon, kecamatan Tanggul, kabupaten Jember, provinsi Jawa Timur. Rabu sore. 6/3/2025 saat ditemui awak media Detik peristiwa.co.id di wilayah Desa Selodakon menyampaikan bahwa program prioritas Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto adalah program swasembada pangan nasional. Dengan program ini, kami Babinsa mendampingi para petani di wilayah desa Selodakon mulai dari persiapan mengolah Tanah lahan pertanian, persemaian, pola tanam, perawatan,pemupukan,panen, serta penjualan hasil panen ke Bulog, serta pengelolaan pasca panen.

Ditambahkan oleh Koptu Wardoyo Dedi Prasetyo bahwa hamparan luas lahan pertanian yang akan di Airi oleh proyek pipanisasi ini adalah seluas 503 hektare yang tersebar di 7 tujuh kelompok tani. Dari tujuh kelompok tani ini bergabung menjadi gabungan kelompok tani atau disingkat GAPOKTAN MUTIARA TANI. pungkasnya

Ali Muntaha sebagai ketua Gapoktan Mutiara Tani Desa Selodakon, kecamatan Tanggul, kabupaten Jember, provinsi Jawa Timur mengatakan kepada awak media Detik peristiwa.co.id di rumah kediamannya, bahwa ada tujuh kelompok tani yang tergabung dengan Gapoktan Mutiara ini, diantaranya adalah 1. Kelompok tani karya indah, 2. Kelompok tani Karya Raya. 3. Kelompok tani Wonogiri, 4. Kelompok tani Sumber langon, 5. Kelompok tani Sumber Alam. 6. Kelompok tani Sidomekar, dan 7. Kelompok tani Lumayan.

Selanjutnya luas lahan pertanian keseluruhannya 546,505 hektar terdiri dari lahan persawahan, ladang, dan lahan tanaman kopi. Adapun lahan pertanian yang di tanami jenis padi,jagung, kacang tanah dan palawija seluas 503 hektar.
Dalam mensukseskan program swasembada pangan nasional, setiap kelompok tani mendapatkan proyek pipanisasi sebesar Rp. 94.000.000.-( sembilan puluh empat juta rupiah). Sehingga Gapoktan Mutiara Tani ini mengelola sebanyak 7(tujuh) kelompok tani dengan total nominal sebesar Rp 658.000.000.- (enam ratus lima puluh delapan juta rupiah).

Ali Muntaha menambahkan bahwa dalam program pipanisasi ini menggunakan pipa dengan ukuran diameter 8″ sepanjang 2.000 meter. Meliputi areal lokasi kelompok tani Sumber langon dan kelompok tani Wonogiri. Berikutnya kelompok tani Karya Raya menggunakan pipa dengan ukuran diameter 6″. Kemudian secara berurutan kelompok tani karya indah, lumayan, Sumber Alam, dan Sido makmur menggunakan pipa dengan ukuran diameter 4″. Perubahan speak ini yang awalnya ukuran diameter 3″, dihitung kurang sinergi dengan volume air yang ada dan jauhnya jangkauan dari sumber mata air yang ada.

Ali Muntaha juga berharap semoga program pipanisasi ini bermanfaat dan berfungsi sesuai dengan harapan. Dan air bisa mencukupi untuk kebutuhan pengairan lahan pertanian. Sehingga program swasembada pangan nasional ini berjalan dengan sukses. Dan bisa memakmurkan petani. Dengan daya serap gabah dan harga sesuai dengan harapan pemerintah yaitu sebesar Rp. 6.500/kg.pungkasnya. (Udin).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://detikperistiwa.co.id/wp-content/uploads/2024/03/IMG-20240311-WA0045.jpg