Diduga Hasil Uji Lab Udara Tak Gambarkan Kondisi Sebenarnya, Kabid: Hasil Lab yang Bicara!

Detikperistiwa.co.id 

Gresik |Jatim | Polusi udara yang diduga disebabkan oleh PT Daesang kembali menjadi sorotan. Warga sekitar perusahaan mengeluhkan bau menyengat yang mengganggu, dan puncaknya terjadi aksi demonstrasi spontan di depan perusahaan pada 19 Agustus 2024. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik pun turun tangan, memerintahkan perusahaan mengundang Muspika untuk membahas masalah tersebut.

DLH juga meminta PT Daesang untuk melakukan uji laboratorium terkait bau yang dikeluhkan warga, sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 50 Tahun 1996 tentang baku mutu udara ambien dan kebauan. Langkah ini dilakukan setelah adanya tekanan dari masyarakat yang merasa terganggu oleh bau menyengat tersebut.

Perusahaan kemudian mendatangkan laboratorium independen untuk melakukan pengujian bau di sekitar pemukiman dan fasilitas umum. Pengambilan sampel dilakukan pada 23 dan 24 Agustus 2024. Pada hari kedua, pengambilan sampel dilakukan selama 12 jam dengan total 12 sampel yang diperiksa. Namun, hasil uji laboratorium yang keluar beberapa hari kemudian dinilai tidak menggambarkan kondisi sebenarnya.

Seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan, “Pada hari kedua pengambilan sampel, Sabtu (24/8/2024), sekitar pukul 19.00 WIB, bau menyengat dan membuat sesak dan batuk. Bau ini berlangsung lebih dari satu jam, bahkan beberapa petugas keamanan perusahaan juga merasakannya.” Kejadian ini dicatat dalam berita acara sebagai bukti bahwa gangguan bau memang terjadi.

Namun, meski ada pengakuan dari warga dan petugas, hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa tingkat kebauan masih berada di bawah ambang batas yang ditetapkan. Hal ini menimbulkan kebingungan di kalangan warga yang merasa hasil tersebut tidak mencerminkan realita polusi udara yang mereka alami saat itu.

Warga mempertanyakan metode dan parameter yang digunakan dalam pengujian tersebut. Mereka khawatir pengujian yang dilakukan tidak mampu mendeteksi jenis polusi bau tertentu yang berdampak langsung pada kesehatan. “Apakah alat dan metode yang digunakan benar-benar dapat menangkap jenis bau yang kami rasakan?” tanya salah seorang warga kepada DLH Gresik.

DLH Gresik segera menindaklanjuti keluhan warga. “Kami memahami keluhan warga, tetapi hasil laboratorium tetap menjadi acuan,” ujar Jauzi, Kepala Bidang Pengawasan DLH Gresik, dalam diskusi bersama warga pada Jumat (4/10/2024).

Warga juga menyerahkan beberapa foto di lokasi pengecekan udara di sekitar perusahaan, yang dilakukan oleh laboratorium yang telah ditunjuk. Meski intensitas bau dilaporkan sudah berkurang secara signifikan, warga berharap polusi bau ini bisa segera diatasi sepenuhnya.

“Sejak ditindaklanjuti oleh DLH Gresik, bau sudah lumayan jarang tercium, meskipun kadang-kadang masih terasa,” tutup warga. YL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://detikperistiwa.co.id/wp-content/uploads/2024/03/IMG-20240311-WA0045.jpg