Jakarta | detikperistiwa.co.id
Peran media massa sebagai pilar keempat demokrasi kembali ditegaskan dalam Diklat Nasional yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Wartawan Fast Respon Counter Polri, di Whiz Prime Hotel, Kelapa Gading Jakarta Utara. Pada 23–25 April 2025
Kegiatan tersebut menjadi ajang strategis untuk memperkuat peran wartawan dalam menjaga stabilitas nasional dan keselamatan berlalu lintas.
Kegiatan yang mengusung tema besar “Media sebagai Garda Terdepan Persatuan dan Keselamatan Bangsa” ini dihadiri narasumber dari jajaran elite Kepolisian Republik Indonesia. Dua tokoh utama yang hadir dan memberikan materi adalah Direktur Ekonomi Baintelkam Mabes Polri Brigjen Pol Ratno Kuncoro, dan AKBP M. Bima Gunawan dari Korlantas Polri.
Dalam sesi pemaparannya, Brigjen Pol Ratno Kuncoro menegaskan bahwa di era digital yang serba cepat dan terbuka, media tidak hanya berperan sebagai penyampai informasi, melainkan juga pembentuk persepsi publik. “Media harus mampu menjadi penjaga harmoni sosial dan penguat nilai-nilai kebangsaan. Jangan sampai justru menjadi pemicu disintegrasi,” ujarnya penuh semangat.
Ia juga mengajak para jurnalis yang hadir untuk menjadi agen perubahan yang cerdas dan bertanggung jawab dalam menyaring serta menyebarkan informasi. Menurutnya, media yang sehat akan melahirkan masyarakat yang kuat dan negara yang kokoh.
“Beliau juga memberikan wawasan dan system inteligen, kepada 37 peserta yang diikuti 12 (Dua Belas Polda/Provinsi.
Senada dengan itu, AKBP M. Bima Gunawan memaparkan peran penting media dalam mendukung budaya tertib berlalu lintas. Ia menyebut media sebagai mitra strategis dalam menyebarluaskan pesan keselamatan jalan raya ke seluruh lapisan masyarakat.
“Keselamatan adalah tanggung jawab bersama, dan media punya kekuatan besar dalam mengubah perilaku publik lewat pesan-pesan yang mendidik. Mari jadikan media sebagai jembatan menuju budaya lalu lintas yang lebih disiplin dan manusiawi,” tutur AKBP Bima.
Ia juga membekali para wartawan dengan materi seputar etika berlalu lintas, dampak pelanggaran aturan, serta berbagai program keselamatan yang tengah dijalankan Korlantas Polri.
Sementara, Ketua Umum FRN Fast Respon Nusantara menyatakan bahwa Diklat ini merupakan bagian dari komitmen organisasi dalam meningkatkan kapasitas anggotanya, sekaligus meneguhkan peran wartawan sebagai pilar informasi yang mencerdaskan dan menyatukan bangsa.
“Dengan wawasan yang luas dan integritas tinggi, wartawan bisa menjadi agen perubahan sosial yang sesungguhnya. Kami percaya, lewat pelatihan ini, semangat kebangsaan dan tanggung jawab sosial para jurnalis akan semakin menguat,” ujarnya.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini diikuti dengan antusias oleh puluhan wartawan dari berbagai daerah. Suasana penuh semangat tampak dari partisipasi aktif peserta dalam setiap sesi diskusi dan tanya jawab.
Diklat Nasional ini diharapkan menjadi titik awal transformasi jurnalis fast respon menjadi pelopor berita yang mencerdaskan, menyejukkan, dan menginspirasi. Sebuah langkah nyata menuju Indonesia yang lebih stabil, tertib, dan bersatu.
(Sby)