Ekonomi Lagi Macet, Warga Desa Bojong Renged di Tangerang Hemat Air dan Sabun Cuci dengan Mencuci di Pinggir Kali

Tangerang – detikperistiwa.co.id

Perekonomian yang tengah lesu akibat berbagai faktor eksternal dan internal memaksa masyarakat untuk melakukan berbagai penghematan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya adalah warga Desa Bojong Renged, Jalan Tukang Kajang, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten, yang kini memilih mencuci pakaian di pinggir kali demi menghemat penggunaan air dan sabun cuci.

Penghematan sebagai Langkah Bertahan

Dalam beberapa bulan terakhir, perekonomian Indonesia mengalami tekanan yang cukup signifikan. Harga kebutuhan pokok yang terus merangkak naik, serta biaya utilitas yang kian membebani, membuat warga di berbagai daerah mencari cara untuk mengurangi pengeluaran sehari-hari.

Di Desa Bojong Renged, kebiasaan mencuci pakaian di pinggir kali kembali marak dilakukan. Meskipun terkesan kuno, cara ini dianggap efektif dalam menghemat penggunaan air bersih dan sabun cuci yang harganya semakin mahal. Salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa kegiatan mencuci di kali ini sudah menjadi solusi sehari-hari bagi banyak keluarga di desa tersebut.

“Sekarang ini semua serba mahal, jadi kami cari cara bagaimana bisa tetap bertahan. Mencuci di sungai ini memang capek, tapi bisa menghemat banyak air dan sabun. Kita harus pintar-pintar atur pengeluaran,” ujarnya.

Dampak Ekonomi yang Dirasakan Warga

Penurunan daya beli masyarakat menjadi salah satu indikasi kuat bahwa perekonomian sedang tidak baik-baik saja. Kenaikan harga bahan pokok seperti beras, minyak goreng, dan daging membuat anggaran rumah tangga semakin terbatas.

“Setiap bulan kita harus atur pengeluaran lebih ketat. Untuk beli kebutuhan pokok saja sudah menguras banyak uang. Jadi, untuk hal-hal lain seperti air dan sabun, kami coba cari cara alternatif,” ungkap seorang warga yang sedang berjualan pisang goreng.

Harapan Warga

Ibu Anah, seorang pedagang kaki lima berusia 43 tahun, menyampaikan harapannya agar pemerintah dapat memberikan bantuan yang lebih efektif dan memberdayakan masyarakat, terutama bagi para pedagang kecil seperti dirinya.

“Kami berharap ada kebijakan yang lebih efektif dari pemerintah untuk membantu kami yang kesulitan. Bantuan dulu memang ada, tapi sekarang tidak ada lagi. Untuk menutup semua kebutuhan tidak cukup, saya harus membantu suami mencari nafkah,” kata Anah.

Penutup

Keadaan ekonomi yang tidak menentu menuntut masyarakat untuk lebih kreatif dan adaptif dalam menghadapi berbagai tantangan. Mencuci di pinggir kali adalah salah satu bentuk adaptasi yang dilakukan warga Desa Bojong Renged untuk menghemat pengeluaran. Dengan langkah-langkah kecil namun signifikan ini, diharapkan warga dapat tetap bertahan di tengah situasi ekonomi yang sulit sambil menunggu perbaikan dan bantuan lebih lanjut dari pemerintah.

Arizal Mahdi detik peristiwa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://detikperistiwa.co.id/wp-content/uploads/2024/03/IMG-20240311-WA0045.jpg