Hari Raya Tumpek Landep Polsek Rendang Mohon Anugerah Ida Sang Hyang Siwa Pasupati.

Karangasem | detikperistiwa.co.id

Kegiatan persembahyangan hari raya Tumpek Landep diikuti oleh seluruh personil Polsek Rendang dipimpin oleh Kapolsek Rendang Kompol Made Suadnyana,S.Sos di dampingi Waka Polsek Rendang AKP I Made Sutama, SH bersama para Kanit dan seluruh anggota Polsek Rendang serta di puput oleh Jero Mangku Bripka I Nyoman Miasa, Sabtu (27/07/24).

 

Hari raya Tumpek Landep jatuh setiap Saniscara / hari sabtu Kliwon wuku Landep, sehingga secara perhitungan kalender Bali, hari raya ini di rayakan setiap 210 hari sekali. Kata Tumpek sendiri berasal dari “Metu” yang artinya bertemu, dan “Mpek” yang artinya akhir, jadi Tumpek merupakan hari pertemuan wewaran Panca Wara dan Sapta Wara, di mana Panca Wara di akhiri oleh Kliwon dan Sapta Wara diakhiri oleh Saniscara (hari Sabtu). Sedangkan Landep sendiri berarti tajam atau runcing, maka hari ini di upacarai juga beberapa pusaka yang memiliki sifat tajam seperti keris.

 

Dewasa kini, senjata lancip itu sudah meluas pengertiannya. Tak hanya keris dan tombak, juga benda-benda hasil cipta karsa manusia yang dapat mempermudah hidup seperti sepeda motor, mobil, mesin, komputer, senjata api dinas Polsek Rendang dan sebagainya. Benda-benda itu juga di upacarai seperti halnya yang dilaksanakan di Polsek Rendang.

 

Akan tetapi ada satu hal yang tidak boleh di salah artikan, dalam konteks itu umat hindu Bali bukanlah menyembah benda-benda teknologi, tetapi umat hindu memohon kepada Ida Sang Hyang Widi dalam manifestasinya sebagai Ida Bhatara Sang Hyang Siwa Pasupati yang telah menganugerahkan kekuatan pada benda tersebut sehingga betul-betul mempermudah di kehidupan sehari-hari.

 

Dalam Tumpek Landep, Landep yang di artikan tajam mempunyai filosofi yang berarti bahwa Tumpek Landep merupakan tonggak penajaman, citta, budhi dan manah (pikiran). Dengan demikian umat selalu berperilaku berdasarkan kejernihan pikiran dengan landasan nilai-nilai agama. Dengan pikiran yang suci, umat mampu memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk.

 

Tumpek Landep merupakan tonggak untuk mulat sarira / introspeksi diri untuk memperbaiki karakter agar sesuai dengan ajaran-ajaran agama. Pada hari raya Tumpek Landep hendaknya umat melakukan persembahyangan memohon wara nugraha kepada Ida Bhatara Sang Hyang Siwa Pasupati agar di beri ketajaman pikiran sehingga dapat menjadi orang yang berguna bagi masyarakat, Bangsa dan Negara.

 

Kapolsek Rendang mengatakan Pelaksanaan upacara Tumpek Landep dilaksanakan di Polsek Rendang karena mengandung hakekat dan makna yang tinggi dan sangat berhubungan dengan kehidupan manusia di dunia terutama mengenai intelegensi / pikiran umat manusia.

 

Menurut maknanya “Hari Raya Tumpek Landep adalah hari raya mengandung arti permohonan, ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada Sang Pencipta yang telah memberikan kemudahan, anugerah dan ketajaman pikiran.” Ujar Kompol Made Suadnyana, S.Sos.

 

 

 

(Sby / Hms Rendang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://detikperistiwa.co.id/wp-content/uploads/2024/03/IMG-20240311-WA0045.jpg