Bener Meriah – detikperistiwa.co.id
Maraknya kasus dugaan adanya pungutan liar dalam dunia pendidikan menuai reaksi keras dari kalangan LSM.
Sebab, sejak kurun waktu 2 tahun terakhir, kasus pungli oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab di pendidikan bukan semakin reda, namun justru semakin memprihatinkan dan berdampak sistematis terhadap nasib generasi anak-anak bangsa.
“Pada penerimaan siswa baru tahun ini, kami LSM Garis Merah, mengingatkan kepada seluruh kepala Sekolah Negeri maupun Swasta, baik itu di tingkat TK/SD/SMP/SMA-SMK, baik di jajaran Pemerintah Kabupaten Bener Meriah, Kemenag Bener Meriah Maupun di Jajaran Cabdin agar mempedomani aturan yang ada dan jangan membuat aturan yang tidak ada dasar rujukannya,” kata Nasri Gayo sebagai Ketua LSM Garis Merah.
Sehingga kata Nasri, potensi-potensi ada siswa yang tidak bisa ikut sekolah tidak terjadi di kabupaten kita ini.
Nasri juga menambahkan bahwa, tugas dari pendidikan semua jenjang adalah menyiapkan generasi daerah kedepannya agar lebih cerdas lagi, karena kita tidak tau takdir para siswa ini setelah menempuh dunia pendidikan di kabupaten kita akan seperti apa dan akan kemana.
“Dari pantauan kami di beberapa wilayah Kabupaten lain, ada bisnis tersembunyi dalam penerimaan siswa baru ini, dengan dalih bahwa ini sudah ada kesepakatan dengan para wali murid, dengan tidak mempertimbangkan perbedaan ekonomi keluarga para siswa tersebut. Jangan sampai sampai karena hal hal kecil dengan dalih kesepakatan komite kita mengorbankan nasib dari pada generasi kita ke depannya,” harap Nasri.
“Dan insa Allah kami juga akan melakukan pantauan dalam penerimaan siswa baru tahun ini, sehingga tidak ada yang merasa kecewa dengan pendidikan di negeri sendiri,” ujar ketua LSM Garis Merah tersebut.
Tambah Nasri, kami dari LSM Garis Merah beserta beberapa Lembaga Lainya dalam beberapa hari ini akan melakukan audiensi dengan Dinas-Dinas terkait mengenai penerimaan siswa baru di Kabupaten Bener Meriah ini, terang Nasri Gayo.(Tim)
Bersambung…
