Hikmah Malam Renungan Sebelum Tidur

Detikperistiwa.co.id

Akan tiba masanya kita semua akan panen Dan didunia ini tempat di mana semua yang menanam akan menuai hasilnya dikemudian hari (Akhirat)

Bila kita menanam kebaikan, Maka kebaikan itu bagi diri kita sendiri,Dan bila kita menanam keburukan, Maka keburukan itu juga akan kembali untuk diri kita sendiri,

Maka pada akhirnya kematian bisa menjadi dua hal yang semua tergantung amalnya:

Pertama kematian bisa menjadi kesedihan yg akan mempertemukan kita kepada penderitaan, siksaan, dan penyesalan yg lebih dahsyat di bandingkan saat kita berada di dunia.

Kedua kematian juga bisa menjadi kebahagiaan, pengantar kedamaian, penghancur kesedihan kita di dunia untuk di antarkan kepada kesenangan akhirat yang tiada tara,

Rasulullah Shallallahu a’laihi wasallam bersabda,

إِنَّمَا القَبْرُ رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ أَوْ حُفْرَةٌ مِنْ حُفَرِ النَّارِ

“Alam kubur adalah taman dari taman-taman surga atau lubang dari lubang-lubang neraka.” (HR. At-Tirmidzi, no. 2460)

Begitu pula Khalifah kaum muslimin yang ketiga Utsman bin Affan Radhiyallahu’anhu menggambarkan ketika beliau melihat perkuburan maka ia menangis mengucurkan air mata hingga membasahi jenggotnya.

Suatu hari ada seorang yg bertanya:

تذكر الجنة والنار ولا تبكي وتبكي من هذا؟

“Tatkala mengingat surga dan neraka engkau tidak menangis, mengapa engkau menangis ketika melihat perkuburan?” Utsman pun menjawab, “Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu a’laihi wa sallam bersabda:

إن القبر أول منازل الآخرة فإن نجا منه فما بعده أيسر منه وإن لم ينج منه فما بعده أشد منه

“Sesungguhnya liang kubur adalah awal perjalanan akhirat. Jika seseorang selamat dari (siksaan)nya maka perjalanan selanjutnya akan lebih mudah. Namun jika ia tidak selamat dari (siksaan)nya maka (siksaan) selanjutnya akan lebih kejam.” (HR. Tirmidzi, beliau berkata, “hasan gharib”. Syaikh al-Albani menghasankannya dalam Misykah al-Mashabih).

Demikianlah pada akhirnya kubur akan menjadi tempat yg dapat mengantarkan kita pada kebahagiaan yg tiada tara atau justru menjadi tempat yg mengantarkan kita pada kesengsaraan dan kesedihan yg tiada tara, Dan semua itu tergantung bagaimana amal kita.

Semoga hal ini menjadi renungan bagi kita semua dan sebelum hal itu terjadi dan menjadi sebuah penyesalan yg abadi, mari kita persiapkan bekal amal shalih selagi kita masih ada kesempatan dan sembelum semua terlambat.

Penulis:(Surya Pasee )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://detikperistiwa.co.id/wp-content/uploads/2024/03/IMG-20240311-WA0045.jpg