Mahalnya Harga Ikan di Manggar Belitung Timur, Buat Konsumsi Berkurang

Mahalnya Harga Ikan di Manggar Belitung Timur, Buat Konsumsi Berkurang

Belitung Timur – detikperistiwa.co.id

Manggar, Beltim – Angka Konsumsi Ikan (AKI) tahun 2022 di Kabupaten Belitung Timur mencapai 66,34 kg per kapita/tahun. Angka ini masih di bawah rata-rata konsumsi masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung yakni 68,50 kg per kapita/ tahun, namun sudah di atas rata-rata nasional yakni 56,48 kg per kapita/ tahun.

 

Meski di sudah atas rata-rata nasional namun tren konsumsi ikan tersebut masih belum cukup baik. Mengingat Kabupaten Beltim merupakan daerah kepulauan yang memiliki akses ke laut.

 

Ternyata tingkat konsumsi ikan Masyarakat Beltim masih dipengaruhi oleh musim. Di saat Musim Barat harga ikan mahal, masyarakat pun beralih ke lauk pauk yang bukan ikan.

 

“Bukan di animo, tapi diketersediaan karena harga ikan yang mahal. Masyarakat kita belum familiar dengan ikan air tawar jadi masih bergantung ke ikan laut,” ungkap Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Beltim Yeni Srihartati melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha dan Diversifikasi Produk Perikanan Iqbal Barmudi seusai Kampanye Gemarikan di Halaman Kantor Dinas Perikanan Kabupaten Beltim, Selasa (12/12/23).

 

Iqbal menyatakan 90 persen ikan yang dikonsumi Masyarakat Beltim berasal dari ikan tangkap atau hasil laut. Sisanya 10 persen barulah ikan hasil budidaya atau ikan air tawar.

 

Untuk menjaga ketersediaan ikan dan menekan inflasi, Dinas Perikanan Kabupaten Beltim terus berupaya menjaga harga ikan air laut. Salah satunya dengan rencana pembangunan tempat penyimpanan ikan atau cold storage.

 

“Kita akan berupaya membangun cold storage, jadi saat harga ikan murah kita beli sebanyak-banyak dan kita simpan. Jadi saat ikan mahal, kita jual dengan harga yang terjangkau,” kata Iqbal.

 

Dinas Perikanan juga terus mengkampanyekan agar masyarakat Kabupaten Beltim juga terbiasa mengkonsumsi ikan air tawar. Sehingga tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Beltim dapat meningkat.

 

“Kawan-kawan kita di budidaya terus melakukan inovasi untuk pengembangan ikan air tawar. Kalau dulunya hanya ikan lele, lenggang atau mengkawak, sekarang kita arahkan ke ikan nila,” ujar Iqbal. @2!

 

Pitoysht

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://detikperistiwa.co.id/wp-content/uploads/2024/03/IMG-20240311-WA0045.jpg